Makan adalah aktivitas harian yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, menghilangkan rasa lapar, dan memasok cadangan energi. Namun, makan ternyata tak boleh hanya asal kenyang. Menikmati dan merasa senang soal makanan yang kita makan juga sangat penting bagi kesehatan.
Sebab, kesenangan saat makan mendatangkan imbas positif bagi fisik ataupun mental. Selama bertahun-tahun, para peneliti melakukan penelitian soal kesenangan yang diperoleh dari makanan beserta imbasnya.
Kesenangan yang diperoleh dari makanan itu ternyata tak hanya terjadi di mulut, tetapi juga di otak. Kesenangan yang kita dapat dari makan diketahui menyebabkan pelepasan hormon dopamine, yang secara bersamaan mengaktifkan jalur penghargaan di otak. Dampaknya, seseorang bisa merasakan peningkatan kebahagiaan, ketenangan, peningkatan motivasi, dan fokus.
Ketika bahan-bahan kimia di otak tersebut bekerja dengan baik, maka makanan yang kita makan akan menghasilkan manfaat lebih bagi tubuh.
“Saat kita menikmati makanan yang kita makan dan menstimulasi dopamine, kita sebenarnya mencerna dan memetabolismenya dengan lebih efektif,” ungkap ahli diet Aleta Storch dikutip dari laman Healthline.
Penjelasan Storch lebih lanjut mengungkap bahwa saat kita merasa santai dan mendapatkan pengalaman makan yang menyenangkan, maka sistem saraf akan beralih ke mode istirahat. Kondisi ini memungkinkan tubuh untuk sepenuhnya memecah dan memanfaatkan nutrisi yang didapat dari makanan yang kita makan.
Pemaparan ini seolah menampik kepercayaan umum bahwa makanan sehat harus hambar dan tidak enak. Sebab, pada kenyataanya, saat kita menikmati makanan lalu merasa senang dan puas dengan makanan yang kita makan, ini meningkatkan kualitas pengalaman makan. Kesenangan yang sama juga mampu mengurangi kemungkinan makan berlebihan.
Kesenangan semacam itu sebenarnya bisa didapat melalui beberapa cara, termasuk, makan bersama dengan keluarga dan makan makanan favorit.