Direktur Yamaha, Lin Jarvis, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai potensi hengkangnya Fabio Quartararo dari tim balap mereka. Menurutnya, tim yang paling mungkin mengincar Quartararo adalah Honda.
Jarvis sangat yakin bahwa Honda saat ini membutuhkan rider top seperti Fabio Quartararo, dan dia khawatir pebalap asal Prancis tersebut akan tergoda untuk hengkang dari Yamaha ke Honda.
Kekhawatiran Jarvis bukannya tidak beralasan, karena Quartararo adalah salah satu pembalap paling berbakat di MotoGP musim ini. Penampilannya yang mengesankan telah membuatnya memiliki basis penggemar setia dan rasa hormat dari rekan-rekan pembalapnya.
Meskipun Yamaha telah menjadi tim balapnya selama dua musim terakhir, kontrak Quartararo dengan tim ini akan berakhir pada akhir musim ini.
Terlepas dari kemungkinan Quartararo meninggalkan Yamaha, Jarvis tetap optimis dengan peluang timnya untuk mempertahankan pebalap asal Prancis tersebut. Ia percaya bahwa Yamaha punya banyak hal yang bisa ditawarkan kepada Quartararo, dan ia yakin upaya tim untuk mempertahankannya akan berhasil.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Lin Jarvis menegaskan bahwa timnya harus segera membenahi kekurangan yang ada. Sebagai salah satu pabrikan motor tersukses di dunia, Yamaha diharapkan memiliki motor yang sangat kompetitif yang bisa menunjang kemampuan Fabio Quartararo di atas lintasan.
“Saya tidak menyukai kata ‘takut’. Saya menyadari bahwa salah satu risiko datang dari Honda, karena Honda menginginkan pembalap TOP termasuk Fabio. Untuk dapat mempertahankannya kita (Yamaha) harus memiliki motor yang kompetitif,” kata Jarvis dilansir laman Motosan, Minggu (13/8).
Seperti yang diketahui, Quartararo mengeluhkan performa motor M1 miliknya akhir-akhir ini. Rider berusia 24 tahun tersebut bahkan sudah meminta Yamaha untuk memenuhi janji mereka dan memberikan waktu kurang lebih satu bulan untuk melakukan perbaikan pada kecepatan motornya.
Kekhawatiran Quartararo terhadap performa motor M1 miliknya bukan tanpa alasan. Ia telah mengalami masalah dengan akselerasi dan kecepatan motor secara keseluruhan, yang telah mempengaruhi performanya di lintasan. Hal ini telah menjadi sumber frustrasi bagi Quartararo, yang dikenal dengan semangat kompetitif dan tekadnya untuk menang.