Ketidakpastian seputar kontrak Johann Zarco dengan Pramac Ducati masih terus berlanjut. Saat ini, kemungkinan besar pembalap asal Prancis itu akan didepak dari tim satelit Ducati Corse pada MotoGP 2024.
Kontrak Zarco akan berakhir pada akhir MotoGP 2023, membuat masa depannya bersama tim ini masih belum jelas. Terlepas dari ketidakpastian ini, Direktur Balap Ducati Corse, Paolo Ciabatti, telah mengakui bakat dan kemampuan luar biasa Zarco di atas lintasan.
Waktu Zarco bersama Pramac Ducati telah menghasilkan beberapa pencapaian yang mengesankan dan beberapa penampilan yang kurang memuaskan. Ia mampu mengamankan podium dan bahkan posisi terdepan selama bergabung dengan tim. Namun, ia juga mengalami beberapa balapan yang mengecewakan di mana ia kesulitan untuk mengikuti persaingan. Ketidakkonsistenan ini membuat posisinya di tim terancam.
Namun di sisi lain, Ciabatti juga menyoroti bahwa ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan ketika memilih pembalap untuk tim mereka. Salah satu aspek yang paling krusial adalah usia pembalap. Hal ini sangat relevan untuk Johann Zarco, yang saat ini berusia 33 tahun.
“Tak ada yang menyangkal bahwa Johann adalah salah satu pembalap MotoGP terbaik. Hanya ada sedikit percikan yang hilang, maka ia bisa menang. Masalahnya ialah kami juga memiliki Francesco Bagnaia (26), Jorge Martin (25), Enea Bastianini (25), dan Marco Bezzecchi (24), yang semuanya meraih kemenangan pada 2022 atau 2023,” kata Ciabatti, dilansir laman Crash, Rabu (16/8).
Sebagai pembalap tertua di tim Ducati, usia Zarco mungkin menghadirkan beberapa tantangan bagi tim. Namun, walaupun menjadi pembalap tertua di tim, Zarco telah membuktikan dirinya sebagai pesaing yang tangguh, dengan beberapa penampilan yang mengesankan. Pengalamannya di lintasan dan kemampuannya beradaptasi dengan berbagai kondisi balapan membuatnya menjadi aset berharga bagi tim Ducati.