in

Temuan Penelitian: Bot Pecahkan Teka-teki Captcha Lebih Cepat dan Akurat daripada Manusia

Captcha. credit: Stephen Frost/Alamy
Captcha. credit: Stephen Frost/Alamy

Sebuah studi baru saja menemukan bahwa bot lebih baik dan secara signifikan lebih cepat dari manusia dalam memecahkan teka-teki captcha. Temuan ini terungkap setelah sebuah studi terbaru melakukan penelitian terhadap sistem keamanan yang diterapkan oleh lebih dari 100 situs web popular.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa selama lebih dari dua dekade, captcha digunakan untuk memblokir bot yang berpotensi berbahaya. Captcha hadir dengan teka-teki yang biasanya sangat sulit untuk dipecahkan oleh komputer, dan lebih mudah dipecahkan manusia.

Bentuk captcha juga didesain beraneka ragam. Mulai dari meminta pengguna menyalin teks yang terdistorsi dari sebuah gambar, mengenali gambar, atau captcha tipe ‘i am not robot’. Tetapi kini, dengan kemajuan teknologi dan makin canggihnya machine learning, bot memiliki kemampuan akurasi yang nyaris sempurna dalam pengenalan teka-teki tersebut.

Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian yang diunggah di arXiv. Data dari penelitian itu menunjukkan hasil analisis di mana bot lebih cepat memecahkan tes captcha.

Pada prosesnya, studi tersebut lebih dahulu meninjau 200 situs web paling popular, lalu menemukan ada 120 di antaranya yang masih menggunakan captcha.

Sebagai bentuk tindak lanjut, penelitian kemudian melibatkan 1.000 peserta dari berbagai lokasi, usia, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin. Para responden ini diminta mengikuti serangkaian tes captcha dan mengukur tingkat kesulitannya. Hasilnya, banyak bot bahkan mengalahkan kemampuan manusia, baik dalam hal kecepatan atau akurasinya.

Misalnya, temuan mengungkap bahwa beberapa responden manusia membutuhkan waktu mulai dari 9 hingga 15 detik untuk menyelesaikan beberapa tes captcha, dengan tingkat akurasi 50 hingga 84 persen.

Sementara, bot butuh waktu kurang dari satu detik untuk memecahkan tes tersebut dengan hasil yang mendekati sempurna.

“Akurasi bot berkisar antara 85-100 persen, dengan mayoritas di atas 96 persen. Ini secara substansial melebihi rentang akurasi manusia yang kami amati (50-85 persen),” tulis para ilmuwan dalam penelitian tersebut seperti dikutip dari laman Independent.

Temuan ini menghasilkan kesimpulan bahwa kini, captcha dianggap tidak memenuhi tujuan keamanan yang diperlukan untuk menjauhkan bot. Sebagai solusi, para peneliti menyerukan pendekatan yang lebih baik dan lebih dinamis demi melindungi situs web.