in

Kisah di Balik Popularitas Croffle

Croffle adalah hasil dari penggabungan croissant dan waffle. Croissant adalah makanan asal Prancis yang terkenal dengan lapisan-lapisan renyah dan lezat.

Sementara waffle adalah makanan yang terbuat dari adonan terigu dan telur yang dipanggang dalam cetakan khusus hingga menghasilkan tekstur garing di luar dan empuk di dalam.

Istilah croffle dibuat untuk menggambarkan makanan yang menggabungkan karakteristik croissant dan waffle, menghasilkan makanan yang unik dengan rasa dan tekstur yang berbeda dari keduanya.

Meskipun makanan Prancis. Tren croffle pertama kali populer di Korea Selatan sekitar tahun 2019. Istilah ini pertama kali muncul di media sosial di Korea Selatan.

Ide menggabungkan karakteristik croissant dengan tekstur waffle cepat menyebar ke berbagai kafe dan restoran di negara tersebut.

Croffle bisa diisi dengan berbagai macam bahan, seperti keju, daging, sayuran, dan saus. Ini berarti bahwa rasa croffle dapat bervariasi dari gurih, asin, pedas, hingga manis, tergantung pada isian yang di pilih.

Lapisan-lapisan tipis dan renyah dari croissant memberikan tekstur yang khas pada croffle. Ketika digigit, dapat merasakan lapisan-lapisan yang saling dipisahkan dan memberikan sensasi renyah di mulut.

Kombinasi antara croissant dan waffle memberikan rasa yang menyenangkan. Sentuhan rasa klasik dari croissant bersama dengan sensasi tekstur garing dari waffle.

Croffle menjadi tren kuliner yang viral di Korea Selatan dan mendapat popularitas di banyak tempat lain di dunia.

Seiring dengan pertumbuhan media sosial dan eksposur global, tren croffle dapat menyebar dengan cepat ke berbagai negara dan budaya, menciptakan variasi dan adaptasi lokal yang berbeda.