Dalam dunia dagang, utang-piutang merupakan hal yang sangat lumrah. Seseorang akan mengajukan utang jika tidak mampu membeli sesuatu yang sangat dibutuhkannya.
Seorang pedagang wajar-wajar saja memberi piutang kepada pelanggan ataupun kolega bisnisnya. Piutang secara tidak langsung bisa menjadi tabungan yang dapat sewaktu-waktu diminta kembali.
Akan tetapi, perkara memberi piutang bukanlah hal mudah. Pasalnya, orang yang berutang biasanya sering susah membayar. Hal ini tentu akan menjadi masalah besar, bahkan bisa membawa kerugian pada bisnis.
Jika yang mengutang tidak banyak masih bisa ditanggulangi, tetapi jika sudah menumpuk, akan menjadi beban operasional bisnis. Untuk mengatasi masalah piutang dagang yang menumpuk, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan.
Beri batas jatuh tempo
Tips pertama yang bisa dilakukan ialah memberi batas jatuh tempo. Jika seorang pengutang tidak mampu membayar utangnya hingga jatuh tempo, masukkan namanya ke dalam daftar hitam agar tidak diberi lagi pinjaman di lain hari.
Tentukan limit
Selain jatuh tempo, wajib juga menentukan limit atau batasan maksimal yang bisa dipinjamkan. Limit ini bisa disesuaikan dengan penghasilan dan kebutuhan peminjam, bisa juga langsung menentukan limit sesuai kemampuan pemberi utang.
Berikan faktur
Saat berbicara masalah keuangan, selisih bisa saja terjadi sehingga dapat merugikan pihak-pihak terkait. Untuk mengatasi hal tersebut, berikan faktur atau dokumen yang memuat besaran piutang dan batas jatuh tempo.
Beri kemudahan dalam pembayaran
Agar piutang segera dibayar, beri kemudahan dalam proses pembayaran. Kemudahan tersebut bisa dengan mencicil dan bisa pembayaran berupa barang dengan catatan tidak merugikan bisnis.
Tagih secara intensif
Orang berutang cenderung lupa atau pura-pura lupa akan utangnya. Oleh sebab itu, tagih secara intensif agar mereka tidak punya alasan untuk tidak membayarnya.