Dikatakan Burrito karena cara makanan tersebut dilipat dan dibungkus seperti beban pada punggung keledai.
Adonan tortilla yang dilipat dan diisi dengan berbagai bahan seperti daging, sayuran, dan saus dapat diartikan sebagai beban yang dililitkan seperti cara barang-barang diikat pada punggung keledai.
Berasal dari kata bahasa Spanyol, ‘burro’ yang berarti tarik. Meskipun agak terdengar aneh, ada beberapa teori yang mengaitkan nama burrito dengan cara makanan yang disiapkan dan dihidangkan.
Burrito berasal dari budaya Meksiko, khususnya wilayah perbatasan antara Meksiko dan Amerika Serikat.
Burrito adalah makanan yang terdiri dari adonan tortilla yang dilipat dan diisi dengan berbagai bahan seperti daging, kacang, sayuran, nasi dan saus.
Burrito diyakini pertama kali muncul di wilayah utara Meksiko, khususnya di daerah Chihuahua dan Sonora.
Pada awal abad ke-20, para petani dan pekerja di daerah tersebut membuat makanan praktis yang mudah dibawa saat mereka bekerja di pertambangan. Mereka melipat adonan tortilla dan mengisinya dengan daging panggang, kacang, atau bahan lainnya.
Selama periode ini, ada banyak interaksi antara Meksiko dan Amerika Serikat di wilayah perbatasan. Budaya dan makanan saling bercampur dan burrito menjadi populer di komunitas Meksiko di Amerika Serikat.
Kata burrito pertama kali muncul dalam bentuk tertulis pada tahun 1930-an di berbagai tempat seperti koran dan buku.
Seiring waktu, burrito terus berkembang dan bervariasi. Bahan isian bisa berupa daging sapi, ayam, kacang, keju, sayuran, dan banyak lagi. Saus, nasi, dan bahan pelengkap lainnya juga ditambahkan untuk menciptakan berbagai rasa dan gaya.
Dengan perkembangan restoran cepat saji dan warung makan Meksiko, burrito menjadi makanan yang semakin dikenal dan diakui secara internasional.
Saat ini burrito merupakan salah satu makanan populer di berbagai negara dan merupakan salah satu contoh adaptasi kuliner yang sukses dari budaya lokal menjadi fenomena global.