in

Perjalanan Empanada Melintasi Zaman dan Benua

Empanada adalah jenis pastri yang terbuat dari adonan yang biasanya diisi dengan berbagai bahan, seperti daging, sayuran, keju, telur dan bumbu-bumbu, kemudian digoreng atau dipanggang hingga matang.

Bentuknya bisa bervariasi, tetapi biasanya berbentuk setengah bulan atau segitiga dan memiliki tepi yang dijepit atau dirobek untuk menutup adonan dan isian di dalamnya.

Sejarah empanada berakar dalam budaya kuliner yang beragam di berbagai negara. Asal usulnya tidak dapat dipastikan dengan pasti karena empanada memiliki varian dan keberadaan yang telah ada sejak zaman kuno di berbagai budaya.

Empanada pertama kali disebutkan dalam literatur abad ke 13 di Spanyol. Kata empanada berasal dari bahasa Spanyol yang berarti dibungkus dalam roti.

Pada awalnya empanada adalah hidangan roti berisi isian yang biasanya terbuat dari daging, ikan, sayuran atau buah.

Roti-roti ini memiliki fungsi sebagai wadah yang dapat membantu melindungi isian dan menjaganya tetap segar.

Empanada kemudian tersebar ke berbagai negara di Amerika Latin melalui penjajahan Spanyol. Di sana empanada mengalami berbagai variasi rasa dan isian sesuai dengan bahan-bahan lokal yang tersedia.

Di Argentina empanada sering diisi dengan daging sapi atau kacang hijau. Di Meksiko empanada dapat diisi dengan berbagai macam bahan seperti daging ayam, keju atau adobo.

Di Filipina empanada juga memiliki sejarah. Empanada pertama kali diakui di Ilocos Norte dan dikenal sebagai empanada Ilocos.

Isian tradisional empanada Ilocos adalah campuran daging adobo, telur dan kentang. Masyarakat setempat mulai menjualnya di pasar dan acara-acara sebagai camilan atau makanan ringan.

Empanada berkembang menjadi hidangan yang banyak dihargai di berbagai budaya. Meskipun isian dan metode pembuatannya bervariasi, konsep dasar dari empanada yaitu roti isi berbagai isian dan tetap terjaga dan menjadi ciri khas yang menghubungkan empanada di seluruh dunia.