Berbagai perombakan telah dilakukan Elon Musk terhadap platform X yang dahulu bernama Twitter. Baru-baru ini, CEO Tesla itu berencana untuk menghilangkan fitur blokir dari platfrom social media tersebut. Rencana ini memang bukan hal baru. Sebelumnya, ia telah berulang kali meremehkan fitur tersebut dan menyebutkan sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.
Namun, meski pernah menyinggung hal ini sebelumnya, Jumat lalu, Musk mengungkapkan kembali bahwa fitur blokir di platfrom X—sebelumnya Twitter—sedang dalam proses untuk dihilangkan
“Blokir akan dihapus sebagai ‘fitur’, kecuali untuk DM,” ungkap Musk seperti dikutip dari laman The Guardian pada Senin, 21 Agustus 2023.
“Tidak masuk akal,” tambahnya, merujuk pada fitur tersebut.
Seperti yang telah disebut di atas, ini bukan kali pertama Musk menyinggung soal fitur tersebut. Bulan Juni lalu misalnya, ia bilang Twitter harus menghapus opsi pemblokiran. Hanya saja banyak yang menganggap bahwa langkah ini tidak akan mudah.
Sebab, fitur blokir memberi banyak sekali manfaat. Terlebih bagi pengguna untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti pelecehan atau spam. Selain itu, jika ditilik ulang, sangat jarang media sosial besar yang tak punya fitur blokir.
Lebih lanjut, absennya fitur ini tentu akan bertentangan dengan pedoman App Store dan Google Play. Di mana Apple sempat mengatakan bahwa aplikasi dengan konten buatan harus memiliki kemampuan memblokir pengguna yang dianggap kasar. Sama halnya dengan Google Play Store yang mengharuskan aplikasi menyediakan opsi blokir konten ataupun pengguna. Namun, sejauh ini belum ada respon dari Apple maupun Google atas rencana Musk ini.
Di sisi lain, CEO Twitter, Linda Yaccarino menyebutkan bahwa platfom X akan tetap mengutamakan keamanaan pengguna. Tak bertentangan dengan ide Musk, Yaccarino bahkan menyebut mereka memang tengah membangun opsi yang lebih baik, dibanding fitur blokir atau bisukan.
“Keamanan pengguna kami di X adalah prioritas nomor satu kami. Dan kami sedang membangun sesuatu yang lebih baik daripada ‘blok’ dan ‘bisu’ saat ini. Tolong teruskan umpan baliknya,” tulis Yaccarino.