in

Kisah Aspar Martinez yang Tersingkir karena Dominasi Valentino Rossi di MotoGP

Aspar Martinez dan Valentino Rossi.
Aspar Martinez dan Valentino Rossi.

Jorge Aspar Martinez pernah menjadi rival sengit Valentino Rossi pada masa-masa awal karier pembalap legendaris asal Italia tersebut. Dikenal sebagai “The Doctor”, Rossi secara luas dianggap sebagai salah satu pembalap MotoGP terhebat sepanjang masa. Kariernya yang termasyhur dimulai pada tahun 1996 dan berlangsung selama 26 tahun yang mengesankan.

Sepanjang kariernya, Rossi menghadapi banyak lawan tangguh, dan Jorge Aspar Martinez tidak diragukan lagi merupakan salah satu saingan terberatnya. Pembalap Spanyol ini dikenal karena keahlian dan keuletannya di lintasan, dan ia memberi Rossi perlawanan dalam banyak balapan.

“Valentino Rossi muncul di musim 1996, ia bahkan langsung mengalahkan saya di balapan pertamanya. Di tahun berikutnya, ia sukses menyelesaikan musim sebagai yang pertama sementara saya yang kedua di klasemen akhir kejuaraan,” kata Aspar Martinez, dilansir laman Motosan, Selasa (22/8).

Pada musim berikutnya, Martinez mengikuti balapan di Austria dan mulai menyadari bahwa Valentino Rossi memang memiliki bakat alami yang jauh lebih hebat dari dirinya.

Terlepas dari kenyataan bahwa mereka berdua membalap untuk tim yang sama, Martinez tidak dapat menahan diri untuk tidak merasa terbayang-bayangi oleh kemampuan dan karisma pemuda Italia itu. Semakin jelas terlihat bahwa Aprilia lebih menekankan pada kesuksesan Rossi, dan Martinez merasa kesulitan untuk mengimbangi bintang tim yang sedang naik daun itu.

Seiring berjalannya musim, keraguan dan rasa tidak aman Martinez semakin bertambah. Ia mulai mempertanyakan kemampuannya sendiri dan bertanya-tanya apakah ia memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk bersaing di level tertinggi. Terlepas dari upaya terbaiknya, ia tidak dapat menyamai kecepatan Rossi dan secara konsisten menemukan dirinya finis di belakang rekan setimnya.

Akhirnya, setelah melalui banyak gejolak jiwa, Martinez membuat keputusan sulit untuk pensiun dari dunia balap. Meskipun ia masih relatif muda dan masih memiliki tahun-tahun balapan yang panjang, ia tahu di dalam hatinya bahwa ia tidak dapat terus bersaing dengan seseorang yang berbakat seperti Valentino Rossi.