Kucing melakukan komunikasi dengan lingkungannya dengan mengeluarkan bunyi ngeong-ngeong. Peristiwa ini disebut mengalami onomatope, dalam kajian linguistik sehingga disebut dengan mengeong.
Mengeong sangat lumrah bagi kucing peliharaan jenis atau ras apapun. Bahkan, kucing yang tidak mengeong bisa dikatakan sebagai kucing yang tidak normal dan mungkin saja sedang menderita penyakit yang berat.
Kucing mengeong memiliki banyak maksud yang ingin disampaikan, terutama kepada pemiliknya. Kucing akan mengeong dengan ritme cepat saat meminta makanan atau sedang lapar.
Kucing mengekspresikan suka dan dukanya melalui aktivitas mengeong. Kucing aktif pula mengeong jika melihat sesuatu seperti ketika ada burung yang dilihatnya di jendela rumah.
Kucing mengeong pada saat melihat ada burung di jendela rumah bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, kucing mengeong karena merasa senang melihat mangsa di jendela.
Naluri berburu kucing akan muncul. Dengan memperhatikan gerak-gerik burung di balik daun jendela, kucing akan mengeluarkan suara-suara mengeong yang tidak terlalu besar.
Penyebab kedua kucing mengeong saat ada burung di jendela bisa sebagai ungkapan frustasi. Burung yang memang dapat dimangsa oleh kucing justru sulit digapainya karena jendela cukup jauh.
Kucing akan mencari jalan mendekat dan menerkam burung yang dilihatnya. Akan tetapi, tentunya hal tersebut tidaklah mudah karena terhalang oleh dinding kaca sehingga kucing mengeong dengan perasaan jengkel.
Perilaku pada kucing ini merupakan perilaku yang sangat normal sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Kucing mengeong saat melihat burung dari balik jendela terjadi secara alamiah dan tidak akan membahayakan bagi kucing peliharaan.