Burung cendet banyak dipelihara karena kicauannya yang khas serta kemampuan menirukan kicauan burung lain. Burung ini dipelihara dan dilatih mengeluarkan kemampuan berkicaunya sehingga menjadi burung cendet yang mahal.
Bukan hanya kicauan burung lain yang mampu ditirukan burung ini. Burung cendet pun mampu menirukan bunyi-bunyi hewan lain yang sering didengarnya.
Burung dengan nama latin Lanius schach ini memiliki ukuran tubuh 20 hingga 25 sentimeter. Burung ini termasuk burung liar, tetapi sangat mudah dijinakkan.
Karena kecerdasan dan keindahan kicauannya, burung ini ramai peminat. Untuk itu, membudidayakan burung cendet merupakan bisnis yang menjanjikan.
Tidak sulit untuk membudidayakan burung cendet ini. berikut beberapa langkah mudah membudidayakan burung cendet.
Tentukan lokasi
Dalam membudidayakan burung cendet, lokasi pembudidayaan wajib ditentukan. Lokasi untuk pembudidayaan harus luas karena kandang yang dibutuhkan untuk membudidayakan burung cendet juga besar.
Siapkan kandang yang tepat
Kandang yang dibutuhkan burung cendet ialah kandang yang cukup besar karena harus disiapkan rumput-rumput kering dan ranting-ranting kecil. Standar minimal kandang yang digunakan sekitar 90 x 90 x 180 sentimeter.
Pilih indukan
Memilih indukan burung cendet menjadi faktor utama dalam keberhasilan pembudidayaan burung jenis ini. Dalam memilih indukan, pilih yang cukup umur dan tidak cacat fisik, baik indukan jantan maupun indukan betina.
Proses penjodohan
Setelah indukan siap, lakukan proses penjodohan dengan cara perlahan-lahan. Burung cendet merupakan burung petarung sehingga proses penjodohannya pasti diwarnai dengan pertarungan.
Proses bertelur
Jika sudah tidak ada lagi pertarungan, proses penjodohan burung cendet pun sudah berhasil dan tinggal menunggu proses bertelur. Burung cendet biasanya bertelur hingga 3 butir dan mengeraminya sekitar 2 hingga 3 minggu untuk menetas.