Kata Gyoza berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu jiaozi yang hampir mirip dengan hidangan dumpling. Istilah ini kemudian diadopsi dan diadaptasi ke dalam bahasa Jepang serta berubah menjadi Gyoza.
Salah satu teori mengatakan bahwa kata jiaozi awalnya digunakan dalam bahasa Tionghoa untuk menyebut dumpling yang terbuat dari adonan tipis yang diisi dengan berbagai bahan seperti daging, sayuran dan rempah-rempah.
Ketika hidangan diperkenalkan ke Jepang oleh para imigran Tionghoa, istilah Gyoza digunakan untuk menggambarkan versi Jepang dari hidangan tersebut.
Pada saat dumpling tiba di Jepang, pembuatan dan rasa hidangan tersebut mengalami modifikasi sesuai dengan selera dan bahan-bahan yang tersedia di Jepang. Isian Gyoza lebih mirip dengan bahan-bahan Jepang dan disajikan dengan saus khusus Jepang.
Meskipun ada perbedaan dalam teknik memasak dan rasa antara dumpling Tionghoa dan Gyoza Jepang, istilah Gyoza digunakan untuk menggambarkan jenis hidangan dumpling khas Jepang.
Istilah Gyoza merupakan contoh bagaimana budaya makanan dapat berpindah dan beradaptasi di antara berbagai budaya, serta bagaimana istilah asal dapat berubah untuk mencerminkan karakteristik dan rasa makanan dalam budaya baru.
Gyoza terbuat dari adonan yang diisi dengan campuran daging cincang dan sayuran, kemudian digoreng hingga bagian bawahnya menjadi renyah dan kadang dihidangkan dengan kuah atau saus untuk dicelupkan.
Gyoza pada awalnya diperkenalkan ke Jepang oleh para imigran Tionghoa pada akhir abad ke 19 hingga awal abad ke 20.
Namun bentuk dan rasa Gyoza yang kita kenal sekarang masih baru dalam sejarah. Sejarah awal Gyoza di Jepang dapat ditelusuri hingga ke sebuah restoran di Kota Yokohama bernama Rairaiken yang membuka cabang pertamanya pada tahun 1928.
Di situ mereka memperkenalkan dumpling panggang dengan nama Yaki Gyoza. Awalnya Gyoza sering diisi dengan daging cincang dan sayuran, tetapi variasi bahan isian pun telah berkembang sejak saat itu.
Setelah Perang Dunia II, Gyoza menjadi semakin populer di Jepang dan mendapatkan tempat di berbagai restoran dan rumah tangga.
Terdapat dua metode utama untuk memasak Gyoza: yaitu dengan cara digoreng/yaki gyoza atau direbus dan kemudian digoreng/sui gyoza. Keduanya memiliki tekstur dan rasa yang lezat.
Pada tahun 1950 dan 1960 an, tren makanan cepat saji tumbuh di Jepang dan Gyoza pun menjadi salah satu hidangan favorit cepat saji di restoran.
Pada saat ini Gyoza juga dikenal di berbagai belahan dunia dan menjadi hidangan populer di luar Jepang. Gyoza menjadi salah satu makanan yang sangat dicintai di Jepang dan di seluruh dunia.