AI atau artificial intelligence telah terlibat dalam banyak sekali bidang kehidupan manusia, termasuk investasi. Baru-baru ini sebuah survei mengungkap bahwa lebih dari separuh investor mengaku merasa nyaman menggunakan saran keuangan dari AI. Dengan catatan saran tersebut telah lebih dahulu diperiksa oleh penasihet keuangan.
Survei tersebut dilakukan pada Juni 2023, dan menemukan bahwa investor generasi Baby Boomer dan Gen X sangat terbuka menerima saran dari AI generatif seperti ChatGPT dan Google Bard. Kedua generasi ini lebih terbuka dibanding investor yang lebih muda. Data tersebut dipublikasikan oleh penelitian yang dilakukan CFP Board, sebuah badan profesional yang menangani perencanaan keuangan pribadi.
Lebih lanjut, data mengungkap jika dua pertiga investor dari generasi Baby Boomer dan Gen X mengaku puas menerima saran dan perencanan keuangan dari AI. Namun, hanya sekitar 15 persen investor berusia tua dan 8 persen investor muda yang menyebutkan bahwa mereka sangat nyaman mengambil tindakan berdasarkan saran tersebut tanpa lebih dahulu meninjau ulang dengan bantuan penasihat keuangan manusia.
Menariknya, seiring dengan makin populernya AI di berbagai industri, banyak perusahan di Wall Street yang mengadopsi alat AI untuk melakukan berbagai tugas seputar investasi seperti menganalisis portofolio klien hingga menganalisis calon klien yang dianggap berpotensi mangkir.
Namun tentu saja, penggunaan AI perlu regulasi tambahan. Bulan lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa AS meluncurkan serangkaian peraturan baru untuk mengendalikan penggunaan AI oleh pialang dan pengelola keuangan dalam banyak kasus.