Shichimi togarashi sering digunakan untuk menambahkan rasa dan kelezatan pada berbagai hidangan Jepang. Kombinasi unik dari bahan-bahan ini menciptakan rasa yang seimbang antara pedas, hangat, gurih, dan aroma segar yang sangat menyenangkan bagi mereka yang menyukai rasa yang beragam.
Awalnya shichimi togarashi adalah campuran rempah-rempah yang digunakan sebagai obat herbal untuk meningkatkan sirkulasi darah dan merangsang nafsu makan.
Namun seiring berjalannya waktu, campuran ini mulai dikenal sebagai bumbu makanan dan digunakan dalam berbagai hidangan untuk memberikan rasa dan aroma yang khas.
Asal-usul shichimi togarashi terkait dengan kuil Buddhisme bernama Kiyomizu-dera di Kyoto, Jepang. Pada abad ke-17, di sekitar kuil tersebut, terdapat penjual rempah-rempah dan bumbu yang mulai menggabungkan berbagai bahan menjadi campuran yang dikenal sebagai shichimi togarashi.
Nama shichimi berarti tujuh rasa dalam bahasa Jepang, merujuk pada beragam cita rasa yang dihasilkan oleh kombinasi tujuh bahan berbeda dalam campuran ini.
Penggunaan shichimi togarashi dalam makanan semakin populer seiring waktu, terutama sebagai pelengkap hidangan seperti soba, nasi goreng, ikan panggang dan hidangan mie lainnya.
Seiring perkembangan budaya kuliner Jepang, shichimi togarashi menjadi lebih terkenal dan tersebar di seluruh Jepang.
Hingga saat ini shichimi togarashi tetap menjadi salah satu bumbu yang sangat terkenal di Jepang dan juga dikenal di seluruh dunia.
Bumbu ini dapat ditemukan dalam berbagai varian dan merek dengan beberapa produsen menggunakan resep dan proporsi bahan yang sedikit berbeda untuk menciptakan nuansa rasa yang unik.
Meskipun asal-usulnya terkait dengan tujuan kesehatan dan obat-obatan, shichimi togarashi telah menjadi bagian penting dari masakan Jepang dan budaya kuliner secara luas.