Mencuci pakaian merupakan aktivitas ringan, tetapi bisa sangat berat terasa jika dilakukan secara manual. Untuk meringankan hal berat tersebut, terciptalah mesin cuci.
Kehadiran mesin cuci sangat membantu manusia dalam hal mencuci pakaian. Tenaga akan terporsir sangat banyak sehingga dapat mengerjakan pekerjaan lain.
Bukan hanya itu, mencuci dengan mesin cuci dapat pula mengefisienkan waktu. Pakaian juga dengan mudah bisa dikeringkan tanpa bantuan sinar matahari.
Akan tetapi, mencuci pakaian dengan mesin cuci tidak selamanya berjalan sempurna. Ada beberapa masalah yang bisa muncul seiring lama dan seringnya mesin cuci tersebut digunakan.
Salah satu masalah yang kerap muncul ialah pakaian masih berbau meskipun sudah dicuci. Untuk menghindari hal tersebut, berikut lima faktor pemicu pakaian berbau setelah dicuci pakai mesin.
Penggunaan pelembut pakaian
Pelembut pakaian dapat menimbulkan bau pada pakaian yang sudah dicuci di mesin cuci. Penggunaan pelembut pakaian membentuk lapisan yang susah ditembus oleh deterjen sehingga tidak bersih maksimal.
Pakaian terlalu lama di mesin
Karena terlalu sibuk atau banyak urusan lain, terkadang pakaian dibiarkan saja terlalu lama di dalam tabung mesin cuci. Hal ini akan membuat baju bau karena perkembangan bakteri di dalam tabung sulit dicegah.
Mesin terlalu penuh
Mesin cuci terlalu penuh dapat dipastikan akan menurunkan fungsi pembersihan mesin. Dengan mesin terlalu penuh, banyak pakaian yang tidak bersih secara maksimal.
Mesin jarang dibersihkan
Apabila mesin jarang dibersihkan, bau tak sedap akan muncul dengan sendirinya. Bau inilah yang menular ke pakaian dan menyebabkan bau meskipun sudah dicuci.
Penggunaan deterjen
Penggunaan deterjen kadang menjadi hal yang jarang dipeduli padahal termasuk salah satu faktor pemicu pakaian busuk. Menggunakan deterjen terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat merusak kinerja pembersihan mesin cuci.