Ada banyak pilihan desain yang bisa dipilih saat baru akan membangun rumah. Salah satunya desain rustic yang merupakan konsep arsitektur yang terinspirasi dari struktur bangunan pedesaan.
Lalu bagaimana wujud rumah yang bergaya rustic?
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, rustic bermakna tua atau berkarat. Makna itu tak jauh beda dengan dunia arsitektur yang diartikan sebagai desain kasar.
Dalam hal finishing, penerapan desain ini kebanyakan memiliki finishing yang belum menyeluruh. Gaya rumah akan lebih berdasar kepada ilmu penataan interior dan eksterior yang menitik-beratkan kesan alamiah.
Untuk mengenalnya lebih jauh, berikut ciri-ciri rumah bergaya rustic, seperti dikutip dari sejumlah sumber.
Natural dan hangat
Rumah yang bargaya rustic selalu bisa menojolkan sisi kehangatan sebuah hunian. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan cahaya matahari dan memadukannya dengan warna-warna alami melalui jendela besar dengan tirai transparan.
Material kayu tua
Dalam desain rustic, material kayu yang digunakan disebut dengan dengan unfinished wood yaitu kayu yang terlihat tua dan terkesan antik. Kayu tersebut biasanya membutuhkan polesan tambahan agar telihat lebih mengilap dan basah.
Tekstur bangunan terlihat kuat
Rumah yang dibangun dengan desain rustic menggunakan material kokoh, mulai dari lantai sampai atap. Bentuk atapnya biasanya terbuka, sehingga memberikan kesan bangunan yang lebih lebar.
Adapun tembok rumah bergaya rustic, biasanya tidak dicat dengan sempurnya. Bahkan kebanyakan rumah tidak dicat sama sekali.
Dipenuhi tekstur
Bangunan yang menerapkan desain rustic memperlihatkan interior yang bertekstur atau ruangan yang terlihat penuh dengan tekstur. Namun tak bisa menempatkan furnitur secara asal karena akan membuat rumah tampak berantakan.
Memanfaatkan barang antik
Penggunaan barang-barang antik merupakan salah satu keunikan desain rustic. Pajangan-pajangan antik akan menambahkan tekstur ke dalam ruangan hingga membuat ruangan lebih terkesan tua.