in

Kelinci Amerika Tak Dijinakkan Seperti di Eropa, Ketahui Alasannya

Ilustrasi kelinci. Foto: Pixabay

Kelinci merupakan hewan peliharaan yang sangat familiar di kalangan para pencinta hewan. Bahkan, hewan ini bisa disetarakan dengan kucing dari segi kedekatan dengan manusia.

Pada mulanya, kelinci merupakan hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Namun, karena kemampuan beradaptasi dan bereproduksi, hewan ini bisa tersebar ke seluruh daratan di dunia, termasuk di Benua Amerika.

Terdapat perbedaan perlakuan manusia terhadap kelinci di Benua Eropa dan di Benua Amerika. Di Eropa yang awalnya mengenal kelinci sebagai hewan liar perlu menjinakkan hewan ini sebelum dipelihara.

Berbeda di Amerika yang justru tidak ada proses penjinakan saat memelihara kelinci. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan jenis dan perilaku kelinci dari kedua benua tersebut.

Dikutip dari laman National Geographic Indonesia, terdapat hasil penelitian yang menjelaskan alasan perbedaan perlakuan terhadap kelinci di Amerika dan Eropa.

Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa kelinci di Eropa hidup dengan mudah dalam kelompok sosial yang besar. Sementara itu, kelinci di Amerika memiliki sikap yang kurang sosialis.

Peternak kelinci di Amerika tidak mengarah pada proses domestikasi atau penjinakan karena kelinci di sana lebih suka menyendiri atau soliter. Dari perbedaan perilaku pada kelinci tersebut, lahir pula perbedaan perlakuan.

Pada umumnya, kelinci di Amerika dan Eropa tidak memiliki perbedaan, kecuali pada perilakunya tersebut. Kelinci Eropa yang awalnya liar perlu dijinakkan.

Proses penjinakan tersebut tidak lama karena perilaku bawaan kelinci yang sosialis. Sementara kelinci di Amerika tidak dilakukan penjinakan karena kelinci di sana lebih bersifat soliter.