Tanaman alamanda merupakan tumbuhan hijau yang termasuk semak memanjat. Daun-daun tanaman hias daerah tropis ini tumbuh lebih lebat. Bunga warna kuning keemasan banyak bermunculan.
Alamanda tumbuh bisa mencapai ketinggian dua meter atau menghasilkan batang yang memanjat sepanjang enam meter atau lebih sampai di mahkota pohon kecil.
Karena bunganya berbentuk terompet dan berwarna kuning berkilau, maka banyak yang menyebut bunga ini dengan nama bunga terompet emas. Tak sedikit juga yang menyebutnya sebagai bunga lonceng kuning atau bunga buttercup.
Bunga ini banyak ditemukan di beberapa wilayah Indonesia, tapi bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini berasal dari daerah Amerika Tengah dan Selatan.
Selain Indonesia, bunga alamanda juga banyak ditemukan di Brasil. Bahkan, di negara tersebut bunga ini banyak digunakan sebagai tanaman hias karena bentuk bunganya yang menarik dan indah.
Berhubung tanaman alamanda merupakan pemanjat kayu yang kuat dan membentuk belukar, maka tanaman merambat ini biasanya dipangkas secara rutin. Tujuannya agar memiliki ukuran yang sama sebagai tanaman hias.
Dalam merawat tanaman ini, biasanya harus ditempelkan dulu ke terali atau struktur pendukung lainnya. Sebab merupakan tanaman yang tidak bisa mengikat diri.
Daun alamanda sendiri berbentuk melancip di ujung dengan permukaan daun yang kasar. Panjang daun berukuran antara 6 hingga 16 sentimeter dan biasanya berkelompok antara 3-4 helai.
Bunganya yang berbentuk terompet dengan warna kuning emas berdiameter sekitar 5-7,5 sentimeter. Bunga terdiri dari lima kelopak besar yang tumpang tindih dengan wangi yang harum.