Kelinci awalnya hanyalah hewan liar yang tidak banyak dilirik untuk dipelihara. Seiring dengan perkembangan waktu, kelinci menjadi hewan peliharaan yang lucu dan menggemaskan.
Kelinci memiliki banyak kelebihan sehingga berubah menjadi hewan peliharaan. Hewan ini tidak memiliki cakar tajam dan giginya tidak terlalu berbahaya sehingga cocok dipelihara.
Sifat atau karakter kelinci yang juga mudah jinak menjadi alasan mudahnya memelihara hewan berbulu lembut ini. Kelinci banyak dipelihara sebagai hewan hias hingga hewan pedaging.
Di alam liar, kelinci menempati posisi terbawah dalam rantai makanan. Akibatnya, banyak jenis hewan lainnya yang menjadi predator dari kelinci.
Mulai dari hewan-hewan besar seperti singa, harimau, dan lainnya sering memburu kelinci untuk dimakan. Ada pula jenis hewan yang kecil seperti ular, burung, dan sebagainya dapat pula menjadi predator mematikan bagi kelinci.
Untuk menghindari banyaknya predator, kelinci memiliki dua kelebihan. Pertama, kecepatan berlari dan kedua, penglihatan yang sangat bagus.
Kelinci memiliki dua pasang kaki dengan ukuran yang berbeda. Ukuran kaki belakang lebih panjang dan lebih berotot daripada kaki depannya.
Perbedaan ukuran kaki tersebut mendukung kecepatan berlari hewan ini. Kaki belakangnya dapat memberi dorongan kuat saat berlari sehingga tubuhnya tampah terbang pendek di udara.
Mata kelinci tidak terlalu besar, tetapi kemampuan melihatnya luar biasa. Kelinci dapat melihat hampir 360 derajat sehingga dapat melihat sesuatu yang berada di belakang kepalanya.
Dengan kemampuan melihat hampir 360 derajat tersebut, kelinci bisa selalu mewaspadai pergerakan dari ancaman predator. Kelinci liar tidak mudah ditangkap karena jangkauan penglihatannya yang sangat luar biasa tersebut.