Pada mulanya, peralatan masak terbuat dari tanah liat. Akan tetapi, peralatan hidup manusia selalu berkembang mengikuti zamannya, termasuk peralatan masak.
Dari tanah liat berkembang menjadi bahan stainless steel. Hingga saat ini sudah bisa ditemukan peralatan masak yang terbuat dari kaca, seperti panci dan wajan kaca.
Sejak pertama kali muncul hingga sekarang, sering dijumpai anggapan bahwa menggunakan peralatan kaca untuk memasak dapat membahayakan. Akan tetapi, anggapan tersebut tidak menghentikan laju perkembangan peralatan ini.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa bahan kaca untuk memasak memiliki plus minus atau kelebihan dan kekurangan. Berikut uraian plus minus menggunakan peralatan kaca untuk memasak.
Kelebihan menggunakan peralatan kaca untuk memasak
Peralatan memasak yang terbuat dari kaca bukan menggunakan kaca yang mudah pecah. Kaca yang digunakan sudah diformulasikan untuk standar keamanan sehingga sangat aman digunakan.
Panci atau wajan kaca tidak mengenal kata lengket sehingga sangat mudah dibersihkan. Selain itu, sangat jauh dari risiko masakan hangus.
Jika dirawat dengan baik, peralatan masak yang terbuat dari kaca bisa sangat awet daripada stainless steel. Bahan kaca juga lebih sehat karena tidak mudah bereaksi dengan makanan dan minuman yang dimasak.
Tampilan peralatan masak berbahan kaca juga sangat menguntungkan karena transparan. Masakan dapat dilihat tanpa membuka penutup terlebih dahulu sehingga masakan mudah dikontrol.
Kekurangan menggunakan peralatan kaca untuk memasak
Meskipun risiko gosongnya rendah, noda gosong yang sudah ada di peralatan kaca sangat susah dibersihkan. Noda gosong tersebut tentu sangat praktis merusak penampilan peralatan yang transparan.
Menggunakan peralatan kaca saat memasak perlu ekstra hati-hati. Pasalnya, peralatan masak dari kaca jika terjatuh akan mudah pecah, tidak seperti peralatan berbahan alminium.
Kekurangan lain penggunaan peralatan masak dari kaca ialah masakan cepat dingin. Kaca tidak sebaik aluminium dalam menahan panas masakan yang ada di dalamnya.