Industri fashion di Jepang telah mendukung perkembangan kimono modern dengan mengadakan berbagai acara, pameran, dan kompetisi desain kimono yang mengedepankan elemen modern dan kreativitas.
Saat ini kimono sering dipadukan dengan style Barat seperti sepatu tinggi, tas tangan, dan aksesoris modern lainnya. Menciptakan kombinasi gaya yang unik yang menggabungkan tradisi Jepang dengan elemen modern.
Perkembangan kimono sebagai gaya modern adalah hasil dari upaya untuk menjaga warisan budaya Jepang sambil menyesuaikannya dengan tuntutan zaman.
Hal tersebut juga mencerminkan dorongan untuk menjadikan kimono lebih relevan dan dapat diakses oleh generasi muda, sehingga tradisi ini terus hidup dan berkembang.
Kimono adalah pakaian tradisional Jepang yang memiliki sejarah panjang. Pakaian ini telah menjadi simbol budaya Jepang dan memiliki peran penting dalam sejarah, budaya, dan masyarakat Jepang.
Kimono berasal dari kata Jepang, ‘kiru’ atau memakai dan ‘mono’ berarti pakaian. Awalnya istilah ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis pakaian tradisional Jepang.
Kimono pertama kali diperkenalkan pada abad ke-5 Masehi, tetapi pada awalnya kimono mirip dengan potongan kain persegi yang dikenakan dengan cara yang sederhana.
Pada abad ke-5 hingga abad ke-7, Jepang dipengaruhi oleh budaya Tiongkok, termasuk dalam hal pakaian. Kimono mulai mengadopsi beberapa elemen desain Tiongkok, seperti kerah berdiri atau kerah mandarin dan lengan panjang. Namun seiring berjalannya waktu, kimono mengembangkan gaya uniknya sendiri.
Pada Era Heian 794 sampai 1185 kimono mengalami perubahan desain dan warna. Kimono dengan lengan besar, rok panjang, dan motif bunga-bunga menjadi populer di kalangan bangsawan. Warna-warna cerah seperti merah, ungu, dan emas menjadi favorit.
Era Edo di tahun 1603 hingga 1868, Jepang mengalami periode isolasi yang dikenal sebagai Sakoku. Kimono menjadi lebih rumit dalam desain dan pembuatannya.
Keluarga bangsawan dan samurai mulai mengenakan kimono dengan motif khusus yang mencerminkan status sosial mereka. Kimono juga digunakan untuk mengkomunikasikan pesan-pesan sosial dan budaya kala itu.
Pada abad ke-19, Jepang membuka diri kembali ke dunia luar dan ini memengaruhi perkembangan kimono. Kimono menjadi lebih sederhana dan praktis dalam desainnya dengan penggunaan kain katun.
Pada abad ke-20, kimono mulai digantikan oleh pakaian Barat dalam kehidupan sehari-hari, tetapi masih sering digunakan dalam acara-acara resmi dan upacara tradisional seperti pernikahan, festival dan acara khusus lainnya.
Sekarang kimono tetap menjadi simbol budaya Jepang yang kuat. Meskipun jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, kimono masih populer dalam upacara pernikahan tradisional, festival, pertunjukan seni, dan acara-acara budaya.
Beberapa desainer Jepang juga menciptakan kimono dengan sentuhan modern untuk menarik generasi muda. Kimono adalah salah satu aspek yang paling mencolok dalam warisan budaya Jepang dan menggambarkan keindahan dan keanggunan tradisi mereka.