Kimbap adalah salah satu makanan Korea yang sudah diakui di seluruh dunia. Makanan tersebut sering dijadikan bekal, makanan ringan, atau hidangan yang mudah dinikmati.
Kimbap dapat disajikan dalam berbagai isian daging sapi, seafood, vegetarian, menjadikannya hidangan yang sesuai dengan berbagai selera makanan.
Kimbap memiliki hubungan dengan gimbap yang berarti nasi gulung dalam rumput laut atau nasi berlapis rumput laut.
Asal-usul Kimbap diperkirakan berawal dari zaman tiga kerajaan Korea 57 SM – 668 M, ketika orang-orang Korea awal menggunakan beras dan sayuran yang tersedia untuk membuat hidangan gulung yang praktis dan mudah dibawa sebagai bekal atau makanan ringan.
Selama Dinasti Goryeo 918 M – 1392 M, ada pengaruh budaya Tiongkok di Korea yang membawa konsep gulungan nasi dan bahan-bahan seperti rumput laut dan sayuran. Kimbap awalnya mungkin mengambil inspirasi dari jenis hidangan gulungan yang ditemukan di Tiongkok.
Selama Dinasti Joseon 1392 M – 1910 M, Kimbap mulai mengalami perkembangan. Pada periode ini, gulungan nasi semakin dikenal sebagai hidangan yang banyak ditemukan di Korea.
Kimbap mulai populer pada awal abad ke 20. Selama periode ini, beras digunakan sebagai bahan utama, dan berbagai isian seperti telur dadar, sayuran, daging, dan kadang-kadang kimchi ditambahkan ke dalam gulungan.
Kimbap memiliki variasi regional di seluruh Korea. Beberapa daerah mungkin memiliki isian yang unik atau saus khas yang digunakan dalam Kimbap mereka.
Pada akhir abad ke 20 dan awal abad ke 21, Kimbap menjadi makanan yang populer di seluruh dunia, terutama di luar Korea dan dianggap makanan ringan yang sehat.