Tanaman maranta seringkali dikira calathea. Karena memang keduanya memiliki kemiripan dengan daun yang memiliki fitur seperti garis-garis, warna, dan tulang yang semarak atau bahkan daun berlipat.
Yang membuatnya maranta unik adalah daunnya tetap rata di siang hari dan kemudian melipat seperti tangan berdoa di malam hari. Hal itu membuat maranta disebut sebagai tanaman doa sejati karena mereka melakukan “Niktinasti”, yaitu respons ketika malam hari di mana daunnya terlipat.
Selain itu, pada tanaman maranta, secara umum daunnya berbentuk oval. Sementara tanaman calathea memiliki berbagai bentuk daun, seperti bulat, oval dan bahkan berbentuk tombak, atau tergantung spesiesnya.
Jika ingin merawat tanaman hias maranta, berikut beberapa hal penting diperhatikan.
Kelembapan
Tanaman maranta termasuk tanaman hias yang menyukai kelembapan. Oleh karena, Anda sebaiknya menjaga agar tanah tanaman maranta tetap lembap, tetapi jangan biarkan air menumpuk.
Pemupukan
Secara umum, tanaman maranta terbilang cukup tangguh. Karena itu, tanaman ini tak perlu sering diberi pupuk. Cukup berikan pemupukan sekali di musim semi.
Pemangkasan
Maranta termasuk tanaman yang perlu rutin dipangkas untuk mempertahankan keindahannya. Pangkas daun tanaman ini, terutama yang layu dalam sebulan sekali.
Media tanam
Maranta akan tumbuh subur di media yang tepat. Gunakan media tanam dari campuran tanah, pasir, lempung, atau, tanah liat.
Pot
Tanaman ini akan tumbuh dengan baik dalam pot dengan drainase yang sangat baik.
Selain itu, jika merawat tanaman hias maranta, maka Anda harus sering mengecek kondisi kesehatannya. Pengecekan dilakukan setidaknya sekali dalam seminggu.
Tanaman ini seringkali memberikan tanda-tanda jika sedang dalam kondisi tak subur. Misalnya, warna dan pola daun maranta yang tidak biasa.
Jika tanda itu muncul, maka Anda harus segera menanganinya untuk menjaga kelangsungan hidup maranta. Selain tanda tersebut, masih ada tanda maranta yang lain yang menunjukkan tengah dalam kondisi memerlukan perawatan.
Misalnya, warna daun pudar, daun yang menggulung ke dalam, daun menguning atau layu, bercak coklat pada daun, dan terdapat tungau laba-laba merah