Fittonia atau nerve plant, salah satu tanaman yang hias daun dengan dedaunan berpola mencolok. Tanaman ini cukup mudah dirawat dan dapat mentolerir berbagai kondisi pencahayaan.
Tanaman fittonia berasal dari Amerika Selatan, tapi kebanyakan ditemukan di Peru. Tanaman ini pada umumnya tumbuh di hutan hujan tropis sebagai penutup tanah di bawah kanopi pohon.
Karena tumbuh sebagai penutup tanah, maka ukuran fittonia relatif kecil dan lebih menyukai cahaya tidak langsung. Jika merawat fittonia, Anda dapat memangkasnya menjadi kecil jika tidak mau memindahkannya ke dalam pot yang lebih besar.
Tanaman fittonia lebih menyukai lingkungan yang lembap dan bisa hidup meski jarang mendapat penyiraman. Karena itu, jika Anda suka merawat tanaman yang harus sering diurus dan manja, maka merawat fittonia adalah pilihan yang tepat.
Namun untuk menjaga kesuburannya, Anda tetap perlu memberikan perawatan. Berikut tiga perwatan yang penting untuk tanaman hias fittonia.
Media tanam
Untuk fittonia, media tanama terbaik adalah campuran peatmoss dengan perlite. Namun jika tak ada peatmoss bisa juga menggunakan cocopeat.
Tapi jika tak menemukan kedua jenis media tanam itu, Anda bisa menggunakan media tanam apa saja yang ada di sekitar Anda dengan catatan dibuat seporos mungkin dengan drainase yang baik agar air tak menggenang.
Pencahayaan
Nerve plant sangat menyukai area terang tapi tidak terkena cahaya matahari langsung. Jika terkena cahaya matahari yang terlalu terang, maka akan membuat daunnya terbakar.
Tapi jika cahaya matahari minim, maka akan membuat corak tanaman kurang keluar dan memudar. Sebaiknya tempatkan di area yang terang tapi bukan dirrect sun.
Penyiraman
Laukan penyiraman saat media tanam fitonnia sudah kering. Itu jauh lebih aman dibandingkan menyiram saat media tanam masih basah.
Caranya mengetahuinya adalah menyentuh dan melihat daun fittonia. Jika daunnya lemas dan terlihat kering, maka sudah saatnya Anda menyiramnya.