MotoGP telah diselenggarakan sejak tahun 1949, dan selama beberapa dekade, ajang ini telah menghasilkan beberapa pembalap motor terhebat sepanjang masa. Di antara para legenda tersebut adalah Valentino Rossi, yang sangat erat kaitannya dengan olahraga ini. Bahkan setelah pensiun, nama Rossi terus disebut-sebut dalam berbagai diskusi tentang kompetisi balap motor bergengsi ini.
Karier Rossi di MotoGP telah berlangsung selama lebih dari dua dekade, di mana ia telah memenangkan banyak gelar dan mencapai tingkat kesuksesan yang hanya bisa disamai oleh sedikit pembalap. Keahlian dan bakatnya di lintasan ternyata diimbangi dengan karisma dan kepribadiannya di luar lintasan, membuatnya menjadi sosok yang dicintai oleh para penggemar dan sesama pembalap.
Namun, warisan Rossi lebih dari sekadar pencapaiannya di lintasan. Dia juga telah menjadi ‘advokat’ yang tak kenal lelah untuk olahraga ini, bekerja untuk mempromosikannya dan membuatnya lebih mudah diakses oleh para penggemar di seluruh dunia. Kecintaannya pada MotoGP telah menginspirasi banyak pembalap dan penggemar, dan pengaruhnya pada olahraga ini akan terasa hingga beberapa generasi mendatang.
Ketika kita melihat kembali sejarah MotoGP, mustahil untuk mengabaikan dampak yang diberikan Valentino Rossi pada olahraga ini. Namun selain Rossi, tahukah kamu bahwa ada beberapa pembalap legenda lainnya?
Eddie Lawson (1983-1992)
Eddie Lawson secara luas dianggap sebagai pionir dalam dunia balap motor, yang dikenal karena manuvernya yang bersih dan keterampilannya yang luar biasa di lintasan. Selama kariernya yang gemilang, ia berhasil mengamankan total lima gelar juara dunia di kelas 500cc, yang ia menangkan pada tahun 1984, 1986, 1988, dan 1989.
Terlepas dari reputasinya yang dikenal sebagai pembalap yang fair play, Lawson adalah seorang kompetitor yang tangguh dan tidak pernah mundur dari tantangan.
Sepanjang kariernya, Lawson memiliki kesempatan untuk bekerja dengan beberapa tim terbaik di industri ini. Ia memenangkan tiga gelar juara dunia saat membalap untuk Marlboro Agostini Yamaha, dan ia mendapatkan gelar tambahan saat membalap untuk Rothmans Kanemoto Honda.
Mick Doohan (1989-1999)
Mick Doohan memiliki karier yang luar biasa di kelas utama, selama lebih dari 11 tahun, di mana ia tetap setia kepada Honda selama lima tahun pertama. Namun, ia kemudian memenangkan lima kejuaraan berturut-turut di tahun-tahun berikutnya, mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pembalap terhebat sepanjang masa.
Selama 11 musim di dunia balap, Doohan berhasil mengumpulkan 54 kemenangan dari 137 balapan. Yang lebih mengesankan lagi, ia adalah seorang pembalap Superbike sebelum beralih ke MotoGP, membuatnya menjadi salah satu dari sedikit pembalap yang berhasil berpindah dari satu kategori balap ke kategori lainnya.
Salah satu ciri khas pembalap Australia ini adalah gaya balapnya yang unik, yaitu mencondongkan badannya ke sisi motor saat mengambil tikungan. Teknik ini, yang dikenal sebagai “menggantung”, memungkinkannya untuk mempertahankan kecepatan yang lebih tinggi dan kontrol yang lebih baik di lintasan.
Giacomo Agostini (1964-1997)
Giacomo Agostini adalah seorang pembalap motor legendaris asal Italia, yang dianggap sebagai dewa balap sebelum kemunculan Valentino Rossi. Dia adalah tokoh terkemuka dalam kancah balap MotoGP dari tahun 1964 hingga 1977, dan prestasinya dalam olahraga ini masih disebut-sebut sebagai salah satu yang terhebat hingga hari ini.
Bakat luar biasa Agostini di lintasan balap sudah terlihat sejak awal kariernya. Ia memenangkan kejuaraan dunia pertamanya pada tahun 1966, dengan mengendarai tim MV Agusta. Dia kemudian memenangkan kejuaraan sebanyak tujuh kali berturut-turut, dari tahun 1966 hingga 1972, menciptakan rekor kemenangan beruntun yang tak tertandingi dalam sejarah MotoGP. Kemenangan kejuaraan dunia kedelapan dan terakhirnya diraih pada tahun 1975, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pembalap terhebat sepanjang masa.
Dominasi Agostini di lintasan tidak hanya terbatas pada kemenangannya di kejuaraan dunia. Dia juga memegang rekor kemenangan Grand Prix terbanyak dalam sejarah, dengan total 122 kemenangan. Ia dikenal dengan gaya mengemudinya yang halus dan lancar, yang memungkinkannya untuk mempertahankan kecepatan tinggi sepanjang balapan. Ia juga ahli dalam hal strategi, sering kali menunggu hingga saat-saat terakhir untuk bergerak dan menyalip lawan-lawannya.