Berbicara tentang hewan dengan cangkang keras, kemungkinan yang tergambar adalah kura-kura atau siput. Namun, ternyata, ada hewan yang memiliki cangkang yang sangat keras seperti baja, yakni armadillo.
Armadillo atau dalam bahasa ilmiahnya disebut Dasypodidae ini hidup di daerah tropis maupun daerah subtropis. Hewan mamalia ini sering ditemukan di alam terbuka di wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Jika diperhatikan dengan baik, armadillo seperti penyatuan tubuh trenggiling dan kukang. Tubuh armadillo dilapisi kulit keras seperti lapisan baja yang disebut dengan karapas.
Fungsi karapas pada armadillo adalah sebagai tameng untuk berlindung dari serangan predator. Gerakan tubuh armadillo agak lamban sehingga sulit menghidari pemangsa dengan cara lari sehingga harus mengandalkan kulitnya.
Armadillo juga sulit menggulung tubuhnya seperti trenggiling saat melindungi diri. Selain itu, karapas juga dapat melindungi armadillo dari serangan suhu yang tidak sesuai dengan keinginan tubuh.
Armadillo termasuk salah satu jenis hewan pemalu. Jika mereka terancam, armadillo akan mencari cara atau jalan untuk bersembunyi.
Armadillo memiliki mata yang berukuran kecil sehingga kualitas penglihatannya buruk. Hewan ini lebih banyak mengandalkan indra penciumannya untuk bertahan hidup.
Selain penciuman, armadillo juga memiliki rambut-rambut licin di sekitar perut dan punggangnya. Hewan seminokturnal ini menggunakan rambut-rambut tersebut untuk mendeteksi objek yang ditemuinya.
Armadillo ditemukan hampir tidak pernah bergerombol karena hewan ini memang lebih suka hidup soliter. Terkadang mereka hanya berkumpul dengan pasangan atau dalam kelompok-kelompok kecil.
Cangkang keras pada tubuh armadillo sangat besar perannya karena hewan ini butuh banyak waktu untuk tidur. Karapas pada armadillo tentu menjadi pelindung permanen saat hewan ini tidur.