Lantai laminasi menjadi salah satu jenis lantai yang banyak digunakan di rumah-rumah di masa kini, di samping sebagian besar orang menggunakan material keramik.
Lantai kayu juga cocok menjadi pilihan bagi rumah yang bergaya Japanese, klasik atau minimalis. Penggunaan kayu pada lantai rumah dapat menambah nilai estetika karena memberikan kesan yang elegan dan mewah serta estetik.
Selain itu, lantai laminasi memiliki kelebihan, tapi juga kekurangan. Berikut ulasannya yang dihimpun dari beberapa sumber:
Kelebihan lantai kayu laminasi
- Kayu laminasi adalah papan lantai yang terbuat dari serat kayu yang direkatkan kemudian dilapisi dengan gambar kayu. Lantai laminasi pada umumnya dijual dalam bentuk ubin dan papan, sehingga pemasangannya tinggal ditempel menjadi satu.
- Untuk daya tahan, kebanyakan lantai kayu laminasi bisa bertahan sampai 15 tahun atau lebih.
- Warna coklat yang natural pada lantai laminasi cocok untuk dipadukan dengan berbagai desain rumah. Mulai dari desain rumah minimalis, klasik hingga kontemporer.
- Lantai laminasi juga memberikan nuansa yang hangat dan bersahabat bagi rumah. Dengan begitu, siapa saja yang berkunjung tentu akan kagum dengan kehadiran lantai tersebut.
- Dari segi ketahanan air, lantai kayu laminasi tidak mudah rusak bila terkena cipratan air. Proses pembersihannya juga mudah karena hanya perlu diseka menggunakan kain lap lembap atau mengepelnya.
Kekurangan lantai kayu laminasi
Meski memiliki sejumlah kelebihan, lantai kayu laminasi juga memiliki kekurangan.
- Permukaan lantai kayu laminasi sangat tipis. Karena itu, jika tergores cukup dalam dan sulit menyembunyikannya sehingga kurang cocok dengan rumah yang memiliki hewan peliharaan.
- Jika mengalami banjir atau kelembapan apapun yang masuk ke inti, maka lantai kayu laminasi dapat melengkung atau lapisan atasnya menggelembung.
- Meski tahan air, Anda tak boleh membiarkan ada cairan berlama-lama di atas permukaannya. Sebab, inti bagian dalam laminasi akan membengkak dan menyusut dengan perubahan suhu dan kelembapan.