Daylily merupakan tanaman berbunga genus atau marga Hemerocallis. Nama Hemerocalis sendiri berasal dari kata Yunani yang berarti hari indah.
Banyak yang mengebut bahwa tanaman ini berasal dari Eropa, padahal sebenarnya daylily berasal dari Asia terutama Asia Timur, terutama Korea dan Jepang. Setelah itu baru menyebar ke seluruh dunia termasuk Eropa.
Penamaan daylily mengacu pada bunganya yang biasanya hanya bertahan sekitar satu hari atau sehari. Sebab itulah namanya ada kata “day” yang berarti hari.
Salah satu keunikan tanaman memesona ini adalah bunga-bunganya ini terbuka di pagi hari dan layu pada malam berikutnya. Lalu esoknya, digantikan oleh bunga lain pada batang yang sama.
Tanaman ini sangat cocok dijadikan tanaman hias di pekarangan karena bunganya yang mencolok dan tidak manja. Artinya, daylily merupakan tanaman yang tahan banting terhadap situasi dan kondisi.
Bunga daylily juga sangat direkomendasikan untuk menjadi bunga potong yang bagus. Sebab bunga baru terus terbuka pada batang yang dipotong selama beberapa waktu sehingga bisa keindahannya bisa dinikmati dalam waktu yang lama.
Meski namanya mirip, daylily bukanlah bunga lily sejati meski bunganya memiliki bentuk yang mirip. Terkait itu ada sejarah tersendirinya.
Dulunya daylily merupakan bunga lily dari keluarga lily atau Liliaceae. Sebelum 2009, klasifikasi ilmiah daylily memasukkannya ke dalam keluarga Liliaceae.
Namun tidak seperti daylily yang memiliki sifat akar berserat, spesies Liliaceae tumbuh dari umbi dan jika tertekan berbahaya bagi manusia dan hewan. Hal itulah yang membuat bunga lily memiliki sifat racun dari bunga lily sejati.
Intinya adalah daylily memiliki sistem akar berserat, sedangkan anggota keluarga lily tumbuh dari umbi.
Alasan itulah yang membuat daylily dikeluarkan dari keluarga Liliaceae dan dimasukkan ke dalam keluarga Xanthorrhoeaceae, subfamili Hemerocallidoideae. Xanthorrhoeaceae diubah namanya menjadi Asphodelaceae di APG IV.