in

Mengenal Kelinci Havana, Bertubuh Kecil Dibalut Bulu Halus

Kelinci havana. Foto: Sinau Ternak
Kelinci havana. Foto: Sinau Ternak

Kelinci havana diminati banyak orang karena ukurannya yang kecil serta temperamennya yang lembut. Kelinci jenis ini merupakan jenis kelinci hias yang banyak dipelihara di Benua Amerika dan Benua Eropa.

Persebaran kelinci havana cukup luas di berbagai belahan dunia. Bahkan, kelinci satin yang berkembang di Indonesia dianggap sebagai keturunan dari kelinci havana.

Kelinci havana umumnya berwarna hitam dan tampak sangar. Namun, tampilan sangar tersebut berbanding terbalik dengan sikap kelinci bertubuh kecil ini.

Kelinci ini dikenal sangat tenang, lembut, dan sangat terikat pada pemiliknya. Kelinci havana tumbuh dengan berat berkisar 2 hingga 2,9 kilogram.

Tubuhnya yang tidak terlalu besar tersebut ditumbuhi bulu-bulu yang hampir semuanya berwarna hitam. Bulu-bulu tersebut berukuran pendek dan sangat halus.

Selain dibalut bulu halus, tubuh kelinci ini juga sangat nyaman disentuh dan terlihat mengkilap. Di antara banyaknya kelinci hias atau kelinci peliharaan, kelinci havana dikenal yang paling lembut.

Kelinci havana pertama kali dikembangbiakkan pada tahun 1898 di Belanda. Kelinci ini kemudian memasuki pasar Amerika sejak 1916.

Kelinci jenis ini mampu beradaptasi di berbagai iklim, terutama iklim tropis dan subtropis. Kelinci havana dipercaya merupakan hasil perkawinan dua ras yang berbeda.

Kelinci havana diduga merupakan hasil silang antara dua jenis kelinci yang memiliki karakter kepribadian yang mirip. Indukan jantan ialah kelinci dutch, sedangkan indukan betina merupakan kelinci himalayan.

Jika berminat memelihara kelinci jenis ini, perlu mengeluarkan uang besar karena harganya cukup mahal. Penyebab mahalnya harga kelinci ini ialah keunikan tubuhnya yang kecil dan pendek.