Kopi seringkali dihindari oleh mereka yang punya gangguan pencernaan seperti penyakit asam lambung. Namun, sebuah penelitian pernah menemukan bahwa kandungan senyawa dalam kopi ternyata baik untuk kesehatan usus dan mikrobioma yang tinggal di dalamnya.
Penelitian tersebut diterbitkan pada Mei 2020 di jurnal Nutrients. Penelitian menemukan bahwa konsumsi kopi secara teratur dikaitkan dengan perubahan pada beberapa kelompok mikrobioma usus di mana polifenol dan kafein di dalamnya mungkin berperan.
Selain itu, sebuah abstrak singkat yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American College of Gastroenterology pada tahun 2019 menetapkan bahwa mikrobioma peminum kopi secara signifikan lebih sehat dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Salah satu penyebabnya berhubungan dengan peran kopi sebagai stimulan.
“Kopi membuat perut tergerak, dan jika Anda bertanya kepada banyak orang, mereka akan pergi ke kamar mandi. Setiap kali ada stimulan di usus, pergerakan usus tersebut secara umum mengubah mikrobioma ke arah yang benar,” ungkap Ali Rezaie, direktur medis di Los Angeles.
Rezie mengibaratkan usus semacam aliran air. Jika alirannya bagus dan tidak terhambat maka airnya akan jernih. Sebaliknya, jika aliran tersebut stagnan akan ada bakteri tumbuh secara berlebih. Sedangkan ketika bakteri tumbuh berlebih di usus ini akan menyebabkan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya.
Lebih lanjut, dilansir dari laman Everyday Health, kopi juga mengandung fitokimia yang bermanfaat untuk usus serta mendorong pertumbuhan bakteri baik.