in

Mengenal Orong-orong, Si Pengganggu Tanaman

Orong-orong. Foto: Shutterstock

Orong-orong adalah serangga yang berukuran sekitar 5 hingga 7 sentimeter. Hewan ini hidup di dalam tanah dengan warna tubuh coklat terang hingga coklat gelap.

Ciri khas serangga ini ialah adanya sepasang tungkai di samping kiri kanan kepalanya. Tungkai tersebut berfungsi untuk menggali tanah atau kadang digunakan untuk berenang jika hewan ini berada di permukaan air.

Orong-orong memiliki populasi yang masih besar dan tersebar ke seluruh penjuru dunia, kecuali wilayah dekat kutub. Meskipun populasinya banyak, orong-orong jarang terlihat karena lebih suka bersembunyi.

Orong-orong adalah hewan nokturnal atau lebih aktif pada malam hari. Serangga ini memiliki pergerakan yang sangat cepat sehingga sering mengagetkan jika masuk di rumah.

Serangga berukuran sedang ini memiliki sayap kecil, tetapi mampu terbang jauh hingga 8 kilometer. Jika musim hujan atau musim dingin tiba, orong-orong mengalami hibernasi.

Orong-orong adalah hewan pemakan segala. Di habitatnya, hewan ini menyukai larva serangga lain dan cacing, tetapi sering pula mengganggu tanaman.

Karena gemar menyerang tanaman, orong-orong termasuk salah satu jenis hama yang sering meresahkan petani. Orong-orong menyerang tanaman melalui akarnya sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terganggu.

Di beberapa daerah seperti di Asia Timur, hewan dengan nama ilmiah Gryllotalpa hirsuta ini sering ditangkapi untuk dijadikan sebagai makanan. Orong-orong sering digoreng lalu dimakan di beberapa wilayah di Asia Timur.

Selain itu, orong-orong juga kadang dijadikan sebagai pakan burung peliharaan. Bahkan, sekresi orong-orong dijadikan sebagai bahan pengobatan.