Memelihara kelinci sudah bukan lagi perkara asing bagi masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia. Kelinci bisa dirawat dengan cara mengadopsi, dapat pula dirawat sejak masih dalam kandungan induknya.
Banyak alasan seseorang dalam memelihara kelinci. Akan tetapi, garis besarnya hanya dua, yakni karena hobi dan karena kebutuhan ekonomi.
Memelihara kelinci punya tantangan tersendiri. Misalnya, saat memelihara kelinci yang sudah dewasa perlu keterampilan untuk membuatnya jinak dan bersahabat.
Beda cerita lagi jika merawat kelinci sejak masih bayi karena tantangannya akan berbeda. Berikut beberapa tips merawat kelinci sejak dari bayi.
Sediakan kandang yang hangat
Sediakan kandang yang hangat jauh-jauh hari sebelum kelinci dilahirkan. Kelinci lahir tanpa bulu sehingga hangat yang dibutuhkannya harus diberi dengan cara menciptakan rasa hangat di kandangnya.
Jangan pisahkan dengan induknya
Pada umumnya, induk kelinci bisa memelihara dan menjaga anaknya hingga anaknya bisa mandiri. Oleh karena itu, jangan langsung pisahkan bayi kelinci dari induk yang melahirkannya.
Penuhi kebutuhan nutrisi induknya
Saat baru lahir, kebutuhan nutrisi bayi kelinci seratus persen berasal dari induknya. Dengan memenuhi kebutuhan nutrisi induk yang menyusui, secara tidak langsung kebutuhan nutrisi bayi kelinci ikut terpenuhi.
Perkenalkan pakan secara bertahap
Namun, perlu diketahui bahwa sistem pencernaan kelinci cepat berkembang sehingga ada waktunya tidak lagi membutuhkan air susu dari induknya. Oleh karena itu, perlu memperkenalkan pakan pada bayi kelinci sesuai dengan tingkat usiannya.
Jaga kebersihan kandang
Satu tips yang sering diabaikan ialah kebersihan kandang kelinci. Kebersihan kandang sangat penting dijaga karena kelinci bisa terserak jamur dan parasit lain yang bisa merusak tampilan kelinci.