Jorge Martin menceritakan pengalamannya setelah balapan MotoGP di India tahun 2023. Ia mengungkapkan bahwa ia mengalami dehidrasi parah selama lap-lap terakhir balapan, yang menyebabkannya melakukan beberapa kesalahan.
Balapan yang berlangsung pada Minggu (24/9) dan kondisi cuaca sangat buruk, dengan suhu yang sangat panas dan tingkat kelembapan yang tinggi. Karena cuaca yang sangat panas, balapan dipersingkat dari 24 lap menjadi 21 lap, tetapi masih terbukti menjadi tantangan yang melelahkan bagi banyak pembalap, termasuk Jorge Martin.
Sirkuit Internasional Buddh di India dikenal dengan kondisinya yang tidak kenal ampun, dan menuntut banyak hal dari para pembalap. Tingkat kelembapan yang tinggi dan panas yang menyengat dapat menyebabkan dehidrasi dan kelelahan, sehingga menyulitkan para pembalap untuk menampilkan performa terbaiknya. Namun, terlepas dari kondisi yang menantang, para pembalap mendorong diri mereka sendiri hingga ke batas kemampuan mereka, dengan harapan dapat meraih podium.
Performa Jorge Martin selama balapan sangat mengesankan, tetapi perilakunya setelah balapan benar-benar menarik perhatian semua orang. Setelah finis di posisi kedua dalam situasi yang sulit, pembalap berusia 25 tahun ini bergegas menuju garasi timnya. Di sana, ia berlutut dan memohon kepada anggota timnya untuk memberinya air dan menyiramkan air ke kepala dan tubuhnya, dengan menggunakan lehernya sebagai penyalur.
Terlepas dari upaya terbaik timnya untuk membantunya, Jorge hampir tak bisa berjalan dan harus diantar ke parc ferme oleh manajer timnya, Gino Borsoi. Pada saat dia tiba, dia sudah kelelahan dan dalam kondisi yang sangat lelah. Untungnya, Dr. Angel Charte, Direktur Medis MotoGP, ada di sana untuk memberikan perawatan medis kepadanya.
Setelah mendapat perawatan, Martin bisa berjalan ke podium dan menerima trofi. Namun, karena kondisinya, semua wawancara yang telah dijadwalkan harus dibatalkan.