in

Mengenal Burung Hoatzin Si Unik Penghuni Amazon

Burung hoatzin. Foto: Francesco Veronesi CC BY-SA 2.0

Burung hoatzin mempunyai berbagai keunikan yang menarik diketahui. Burung ini hidup endemik di lembah Amazon dengan hidup berkoloni.

Koloni burung hoatzin sering ditemukan bertengger di pepohonan dekat dengan rawa atau sungai. Mereka gemar bertengger di pepohonan karena makanan favoritnya adalah dedaunan, terutama daun dari pohon mangrove.

Burung hoatzin memiliki paruh yang berukuran pendek yang sangat kuat dalam memetik daun dari pohon. Paruh pendek tersebut sangat selaras dengan kepala burung hoatzin yang kecil.

Wajah burung hoatzin berwarna biru terang dengan mata yang kontras karena berwarna merah. Pada bagian kepala kecilnya terdapat jambul yang berwarna coklat.

Saat dewasa, burung hoatzin bisa memiliki ukuran tubuh sekitar 24 inci atau sekitar 60 sentimeter. Ukuran ini termasuk ukuran lehernya yang panjang.

Keunikan lain dari burung hoatzin adalah saat masih muda, mereka memiliki cakar di sayapnya. Cakar pada sayap tersebut digunakan untuk memanjat pohon lalu memakan dedaunan.

Warna bulu ditubuh burung hoatzin sangat beragam. Pada bagian punggungnya terdapat warna hitam bergaris putih hingga ke pertengahan sayapnya.

Pada bagian leher dan temboloknya berwarna kekuningan. Sementara bulu pada dekat ekor, terdapat warna merah.

Burung hoatzin memiliki ekor yang panjang dengan bulu warna hitam. Setiap bulu pada bagian ekor tersebut terdapat corak yang berwarna kuning.

Burung ini biasanya memasuki musim kawin bertepatan dengan datangnya musim hujan di habitatnya. Usia layak produksi bagi mereka adalah satu tahun, baik jantan maupun betina.

Burung hoatzin betina butuh waktu kurang lebih sebulan untuk mengerami telurnya hingga menjadi anak. Telur yang dihasilkan dalam satu siklus perkawinan hanya sekitar tiga butir.