Ayam memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh bebek, angsa, dan sejenisnya. Keunikan tersebut adalah stabilitas leher hingga kepala ayam.
Jika diperhatikan, kepala ayam akan tetap stabil meskipun tubuh ayam tersebut bergerak atau bahkan diguncang. Maksudnya, kepala ayam akan tetap berada pada satu titik tertentu meskipun tubuh ayam terkena guncangan.
Hal ini terlihat sangat lucu bahkan cenderung sepele. Akan tetapi, ada produk-produk unggulan teknologi yang terinsipirasi dari kestabilan leher ayam, seperti stabilizer yang ada di kamera.
Penyebab leher ayam bisa stabil dari guncangan ternyata berkaitan erat dengan matanya. Mata ayam terletak di sisi kiri dan kanan wajahnya.
Karena posisi mata seperti itu, ayam tidak dapat melihat secara fokus pada objek diam jika tubuhnya bergerak. Penglihatan ayam baru bisa fokus jika posisi kepalanya statis atau tidak bergerak.
Hal ini terjadi karena mata ayam tidak memiliki sistem refleks vestibulo okular atau disingkat VOR. Refleks vestibulo okular berfungsi untuk menstabilkan gambar yang diterima retina mata.
Mata manusia memiliki sistem reflesk vestibulo okular ini sehingga sangat memungkinkan manusia bisa membaca tulisan-tulisan kecil meskipun tubuhnya bergerak. Hal inilah yang tidak bisa dilakukan oleh mata ayam.
Agar penglihatan tidak bergoyang saat tubuhnya juga bergoyang, ayam menggunakan kestabilan lehernya sehingga kepalanya berada pada satu titik saja. Analogi sederhananya dapat dilihat pada penggunaan kemera.
Mengambil gambar sambil berlari menyebabkan gambar yang dihasilkan kurang baik karena tidak fokus. Dengan memanfaatkan stabilizer kamera yang terinsipirasi dari stabilitas leher ayam, gambar tetap baik meski merekam sambil berlari.