in

Penyesalan Valentino Rossi yang Tak Sempat Bertemu Gigi Dall’lgna Usai Tinggalkan Ducati

Valentino Rossi, MotoGP Spielberg, Austria 2019. Foto: MotoGP.

Valentino Rossi, telah menjalani karir yang panjang dan sukses di dunia balap motor. Namun, salah satu penyesalan terbesarnya adalah tidak memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan Gigi Dall’Igna, general manager Ducati Corse saat ini. Penyesalan ini berasal dari fakta bahwa Rossi sering berganti tim sepanjang kariernya, sedangkan rivalnya, Marc Marquez, tetap setia bersama Repsol Honda sejak 2013 dan akan terus mewakili tim tersebut hingga akhir 2023.

Keputusan Rossi untuk berganti-ganti tim selama bertahun-tahun bukan karena kurangnya kesetiaan atau komitmen, tetapi lebih karena keinginan untuk terus berkembang dan mendorong dirinya ke level yang lebih tinggi. Dia telah membalap untuk beberapa tim papan atas dalam olahraga ini, termasuk Yamaha, Honda, dan Ducati, dan telah meraih banyak kemenangan dan kejuaraan sepanjang perjalanannya.

Walau begitu, Valentino Rossi memiliki karier yang sukses di MotoGP, memenangkan tujuh gelar juara dunia sebelum pensiun pada 14 November 2021. Sepanjang kariernya, ia membalap untuk tim yang berbeda, termasuk Nastro Azzurro Honda, Repsol Honda, Yamaha, dan Ducati.

Pada tahun 2011-2012, Rossi bergabung dengan tim Ducati, namun selama mengendarai Desmosedici GP, ia tidak mampu meraih satu pun kemenangan. Akibatnya, ia kembali ke Yamaha untuk musim MotoGP 2013. Namun, Ducati mulai membalikkan keadaan setelah kepergian Rossi, berkat kepemimpinan Gigi Dall’Igna.

Di bawah bimbingan Dall’Igna, Desmosedici GP mengalami perkembangan yang signifikan, yang berujung pada kemenangan pertama mereka di musim 2015. Tim terus berkembang, dan pada tahun 2022, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) berhasil meraih gelar juara dunia.

Sejak saat itu, Rossi mengungkapkan penyesalannya karena tidak memiliki kesempatan untuk bekerja secara langsung dengan Dall’Igna selama di Ducati. Meskipun demikian, kontribusi Rossi untuk olahraga dan warisannya sebagai juara dunia tujuh kali akan dikenang selama bertahun-tahun yang akan datang.