Teh adeni adalah minuman yang sangat populer di Yaman dan ditemukan di seluruh wilayah Arab. Rasanya yang khas dan bahan-bahan yang digunakan dalam penyajiannya, seperti daun mint dan pemanis, membuatnya menjadi minuman yang menyegarkan dan nikmat.
Teh adeni bukan hanya minuman sehari-hari di Yaman, tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya dan tradisi sosial.
Orang Yaman sering berkumpul di tempat-tempat umum dan rumah-rumah mereka untuk bersama-sama menikmati secangkir teh adeni sambil berbincang-bincang.

Sejarah teh adeni mencerminkan peran penting Yaman dalam perdagangan teh dan budaya minum teh di dunia Arab.
Teh adeni juga dikenal sebagai Shahi Haleeb, adalah minuman tradisional yang berasal dari kota Aden di Yaman. Pada abad ke-16, pedagang Eropa dan Arab mulai memperkenalkan teh dari Asia Timur ke wilayah Arab, termasuk Yaman.
Teh menjadi minuman yang diminati di kalangan orang Arab dan perdagangan teh mulai berkembang pesat. Kota Aden yang terletak di pantai selatan Yaman, menjadi pusat penting dalam perdagangan teh.
Teh yang diimpor dari Asia Timur dan India sering tiba di pelabuhan Aden sebelum didistribusikan ke seluruh wilayah Arab.
Teh yang ditanam di Asia Timur memiliki berbagai varian, termasuk teh hijau, teh hitam dan teh oolong. Teh hijau adalah yang pertama kali diperkenalkan ke dunia Arab, tetapi seiring berjalannya waktu, teh hitam menjadi yang paling populer di wilayah ini.
Teh hitam yang dikenal sebagai chai dalam bahasa Arab menjadi minuman yang sangat disukai dan dikenal sebagai “shai” di Yaman.
Teh adeni khususnya terkait dengan kota Aden di Yaman, yang menjadi salah satu pusat utama perdagangan teh. Teh ini sering dihidangkan dengan daun mint dan pemanis seperti gula.
Rasanya yang manis dan segar membuatnya menjadi minuman yang populer di Yaman dan wilayah sekitarnya.