Anda mungkin sering menemukan istilah tanaman perennial, annual atau biennial. Itu adalah istilah dalam ketegori tanaman berdasar siklus hidupnya.
Siklus hidup tanaman memang berbeda-beda, termasuk tanaman hias. Ada yang hidup dalam waktu lama bahkan selalu hidup, tapi ada juga yang mati setelah berbunga meskipun tanaman tersebut sudah mendapatkan air, nutrisi berupa pupuk, dan sinar matahari yang cukup.
Lalu apa perbedaan tanaman perennial, annual, dan biennial. Berikut urainnya yang bisa disimak agar tak keliru lagi dan Anda bisa lebih mengenali tanaman Anda di rumah.
Tanaman perennial
Tanaman perennial adalah tanaman menahun atau tanaman tahunan. Jenis tanaman ini biasanya akan terus berbunga setiap tahun dan dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun.
Contoh tanaman perennial yang populer dari tanaman hias adalah Lily, Blazing Star, Gaillardia, Daylily, Delphinium, Euphorbia, Hosta, Hydrangea, Mahoni, Peony (Paeonia), Purple Coneflower, Salvia, Dahlia, Geranium, Gerbera, dan lain-lain.
Tanaman annual
Tanaman annual merupakan tanaman yang menyelesaikan siklus hidup selama semusim. Mulai dari biji, berkembang, berbunga, berbuah atau berbiji lagi, hingga mati hanya berproses dalam satu musim saja.
Contoh tanaman annual yang populer adalah Alyssum, Gazania, Impatiens, Lisianthus, Marigold, Petunia, Sayuran (bayam, terung, kubis), Spider Flower, Vinca, Zinnia, Alyssum, Calendula, Cornflower, Foxglove, Larkspur, Marigold (Tagetes), dan lain-lain.
Tanaman biennial
Tanaman biennial disebut juga tanaman dwimusim karena membutuhkan waktu dua musim untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Musim pertama yaitu saat tanaman menumbuhkan akar, batang, dan dedaunan, serta menyimpan makanan, lalu musim kedua adalah saat tanaman sudah berbunga, memproduksi biji hingga mati.
Contoh tanaman biennial baru sedikit yang dijumpai hingga saat ini. Diantaranya adalah Wallflower Evening Primrose (Oenothera), dan Hollyhock.