in

Si Unik Planaria, Hewan Membentuk Individu Baru Jika Terpotong

hewan planaria. Foto: Dugesia spp.

Planaria merupakan hewan dari jenis cacing-cacingan. Dari bentuk tubuhnya, cacing planaria diklasifikasikan sebagai cacing pipih dari kelas Turbellaria.

Selain berbentuk pipih, tubuh cacing planaria juga simetri bilateral dengan ukuran pendek. Ukuran cacing planaria saat dewasa hanya mencapai 30 milimeter.

Meskipun ukurannya kecil, cacing ini termasuk hewan karnivora atau pemakan daging. Cacing planaria dapat memangsa protozoa, siput berukuran kecil, hingga beberapa jenis cacing lainnya.

Habitat atau tempat hidup cacing planaria bisa ditemukan di daerah yang bersuhu sekitar 18 hingga 24 derajat Celcius. Cacing ini gemar merayap di daerah-daerah yang lembab atau basah.

Hewan ini sangat unik dan biasa dijadikan sebagai objek penelitian atau eksperimen laboratorium. Cacing planaria sangat unik, terutama dari cara berkembang biaknya.

Jika organisme lain berkembang biak karena adanya pertemuan antara betina dan jantan, cacing planaria agak berbeda. Cacing jenis ini bisa berkembang biak tanpa mengenal jenis kelamin.

Apabila bagian tubuh cacing planaria terpotong, setiap bagian akan meregenerasi sel-sel dan akan membentuk individu baru. Hewan ini tidak akan mati meskipun kepalanya terpotong.

Kepala yang terpotong tersebut akan meregenerasi dirinya untuk membentuk bagian-bagian tubuh yang hilang. Demikian juga anggota tubuh terpotong yang lain akan meregenerasi diri membentuk kepala dan masing-masing menjadi satu individu baru.

Dengan kemampuan unik seperti itu, cacing planaria dianggap akan kekal karena tidak bisa mati. Populasinya pun masih masuk dalam kategori aman karena bisa berkembang biak dengan sangat efektif.

Hal yang lebih mencengangkan dari hewan berukuran kecil ini ialah, jika tubuhnya dipotong hingga seratus atau dua ratus potong, potongan-potongan tersebut akan menjadi individu baru tanpa ada satu pun yang cacat.