in

Momen Saat Francesco Bagnaia Tak Sengaja Bilang Selamat Tinggal Honda di Depan Marc Marquez

Francesco Bagnaia dan Valentino Rossi
Francesco Bagnaia dan Valentino Rossi

Momen ketika Francesco Bagnaia secara tidak sengaja mengucapkan “selamat tinggal Honda” di depan Marc Marquez layak untuk dibahas, karena ucapan yang tidak disengaja itu kini menjadi kenyataan. Momen ini terjadi setelah balapan MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, di mana tiga pembalap yang finis terdepan, Francesco Bagnaia, Jorge Martin, dan Marc Marquez, menghadiri konferensi pers.

Kala itu, para jurnalis menghujani Marquez dengan pertanyaan seputar masa depannya bersama tim yang telah dibelanya selama 11 tahun, Honda. Mereka ingin tahu apakah pembalap berbakat ini akan terus bertahan bersama Honda atau memilih pindah ke tim lain.

Saat pembicaraan berlanjut, juara MotoGP 2022, Francesco Bagnaia, yang duduk di sebelah Marc Marquez, menyela pembicaraan sang Baby Alien. Keduanya dipisahkan oleh Jorge Martin yang duduk di antara mereka. Bagnaia, yang juga dikenal dengan nama Pecco, melontarkan lelucon yang membuat banyak orang bingung.

“Bye-bye Honda,” celetuk Bagnaia.

Marquez seketika terkejut dengan pernyataan pria yang akrab disapa Pecco itu.

“Tidak. Kenapa?” Marquez menimpali.

Bagnaia pun kembali menjawab dengan menyebut ‘Ciuman Valentino’ sembari tersenyum.

Ternyata yang dimaksud Bagnaia dengan ‘Selamat tinggal Honda’ dan ‘Ciuman Valentino’ adalah momen legendaris dari masa-masa aktif balapan Valentino Rossi. Salah satu momen yang paling ikonik adalah ketika Rossi mengenakan kaos bertuliskan “Bye, bye baby” pada balapan terakhirnya sebelum meninggalkan Yamaha untuk bergabung dengan Ducati.

Hal tersebut merupakan ucapan selamat tinggal kepada tim dan penggemar tercinta yang telah mendukungnya sepanjang karirnya. Kaos tersebut juga menjadi cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan atas semua kenangan yang telah dibuatnya bersama Yamaha.

Setelah balapan, Rossi kemudian mencium helmnya, yang merupakan simbol dari waktu yang telah ia habiskan di lintasan, mengejar mimpinya dan mendorong batas kemampuannya. Momen ini merupakan penghormatan yang menyentuh dan mengukuhkan warisannya sebagai salah satu pembalap terhebat sepanjang masa.