Baru-baru ini Meta, perusahaan milik Mark Zuckerberg dikabarkan akan menggunakan postingan pengguna di Facebook dan Instagram untuk melatih bot AI mereka. Informasi ini sebelumnya disampaikan oleh President Global Affair Meta, Nick Clegg.
Clegg bilang bahwa perusahaannya sejauh ini hanya menggunakan postingan publik. Meski membenarkan informasi yang beredar, dalam keterangannya Clegg menekankan bahwa Meta sangat menghindari postingan pribadi serta pesan pribadi dalam melatih bot AI mereka.
“Kami telah mencoba untuk mengecualikan kumpulan data yang memiliki lebih banyak informasi pribadi,” kata Clegg pada konferensi tahunan Connect seperti dimuat dalam FoxNews.
Dalam pernyataan tersebut, Clegg juga menekankan bahwa sebagian besar data yang dipakai sebenarnya memang tersedia untuk publik.
Hanya saja, perlu diketahui bahwa Meta mendapat beberapa kecamanan dalam bulan-bulan terakhir, atas laporan penggunaan informasi internet untuk melatih model AI. Menurut laporan Reuters, beberapa kasus hukum penggunaan data itu juga menyinggung isu materi berhak cipta.
Menanggapi isu semacam ini, pendapat lain datang dari Christopher Alexander, kepala analisis Pioneer Development Group. Menurutnya ada kekhawatiran nyata jika AI semakin terlihat seperti manusia.
“Kekhawatirannya adalah bagaimana persona AI yang lebih terlatih ini digunakan. Anda memiliki potensi untuk menghasilkan beberapa AI yang sangat persuasif yang mengungkapkan dengan tepat bagaimana orang yang berkomunikasi dengan mereka paling baik mengidentifikasinya. Ada beberapa kekhawatiran nyata tentang bagaimana AI terlihat seperti manusia,” ucap Alexander.
Sebagai informasi, minggu lalu, CEO Meta, Mark Zuckerberg secara terbuka meluncurkan alat AI baru. Produk ini dinilai menggunakan model khusus yang mirip dengan model bahasa Llama, serta memiliki kemampuan menghasilkan teks, audio, dan gambar, lengkap dengan akses real-time terhadap informasi.
Lebih lanjut, dalam pengembangannya, postingan publik di Instagram dan Facebooklah yang akan membantu melatih alat AI Meta. Termasuk menghasilkan gambar, merespon obrolan, serta interaksi pengguna dengan bot yang akan meningkatkan fiturnya di masa depan.