in

6 Filosofi Bunga Mawar Bisa Dijadikan Panutan

Ilustrasi tanaman mawar. Foto: Pixabay

Keindahan bunga mawar tak diragukan lagi. Kecantikan yang terpancar dari bunga mawar membuatnya banyak dijadikan tanaman hias untuk mempercantik hunian atau halaman rumah.

Bunga yang identik dengan simbol cinta dan kasih sayang ini juga sering digunakan seseorang untuk mengungkapkan perasaan kepada pasangan. Di balik itu, mawar ternyata memiliki filosofi yang bisa kita petik agar hidup lebih bermakna.

Dihimpun dari sejumlah sumber, bunga mawar memiliki enam filosofi yang bisa dijadikan penutan. Berikut ulasannya:

Di mana pun tetap menawan

Ditanam di mana pun, bunga mawar akan tetap menawan. Itu menunjukkan bahwa ketika kita sudah punya nilai-nilai baik pada diri, maka di mana pun kita berada, nilai-nilai itu akan tetap melekat.

Melindungi diri, bukan melukai

Duri yang terdapat pada bunga mawar menunjukkan bahwa kita tidak perlu takut melindungi diri ketika posisi kita benar. Seperti duri pada tangkai bunga mawar, kita harus tegas dan tidak boleh terlihat lemah saat ada yang menyakiti kita.

Banyak jenis dan warna, tapi tanpa diskriminasi

Bunga warna memiliki banyak jenis dan warna, sama halnya dengan manusia yang berbeda warna kulit, ras, suku dan bangsa. Tapi semuanya tetap memiliki hak dan kewajiban yang sama dan tanpa ada diskriminasi.

Menyembunyikan banyak manfaat

Bunga mawar memiliki zat-zat yang berkhasiat. Ini menunjukkan agar jadilah sebaik-baiknya manusia dengan bermanfaat walau tidak diketahui oleh banyak orang.

Mampu menenangkan

Hindarilah menjadi manusia yang suka menyakiti orang lain. Layaknya bunga mawar, jadilah manusia yang membawa ketenangan dan kenyamanan bagi orang di sekitar kita.

Seindah apa pun, pasti akhirnya akan mati

Semua bunga mawar pasti akan layu dan mati pada akhirnya. Layaknya manusia, tanpa pandang fisik, harta, jabatan, kita pasti akhirnya akan kembali Sang Pencipta. Jadi sehebat apapun seseorang, janganlah sombong karena kita semua akan meninggalkan dunia.