in

Sejarah Blazer, dari Konsep Bisnis hingga Gaya Santai

Blazer telah mengalami perkembangan sepanjang sejarahnya dan perkembangan tersebut dipengaruhi oleh gaya mode dan tren sosial dari masa ke masa.

Awal Abad ke 19 Blazer dikaitkan dengan pakaian olahraga, terutama untuk berburu. Mereka biasanya terbuat dari wol dan memiliki warna-warna cerah seperti merah, hijau, atau biru marina. Blazer saat itu adalah pakaian yang lebih kasual dan nyaman untuk aktivitas luar ruangan.

Abad ke 19 Pertengahan, Blazer mulai dikenakan untuk pakaian kapal dan menjadi bagian dari seragam kelautan. Blazer kapal umumnya berwarna biru gelap dengan detail empat saku dan lambang kapal.

Abad ke 20 Awal, Blazer mulai dikenakan di luar aktivitas olahraga dan kelautan. Mereka menjadi lebih diterima dalam mode sehari-hari dan sering digunakan dalam pengaturan bisnis yang santai.

Dekade 1960-an, Blazer dengan gaya lebih ringan dan potongan yang lebih ramping menjadi tren. Wanita juga mulai mengenakan blazer sebagai bagian dari pakaian bisnis mereka.

Dekade 1980-an, Blazer dengan bahu bantalan yang besar dan potongan yang lebih eksentrik menjadi tren. Warna cerah, kancing logam dan motif kotak-kotak menjadi populer.

Dekade 1990-an, Gaya yang lebih sederhana dan santai mulai mendominasi. Blazer dengan warna netral dan potongan yang lebih longgar mulai populer.

Abad ke 21, Blazer terus menjadi bagian penting dari mode pria dan wanita. Mereka mengalami berbagai variasi dalam desain, bahan dan gaya, termasuk blazer kasual, blazer formal dengan potongan klasik dan blazer dengan potongan yang lebih modern.

Selama beberapa dekade terakhir, blazer menjadi simbol fleksibilitas dalam mode. Serta dapat dikenakan dalam berbagai konteks, dari pesta kasual hingga acara bisnis formal.

Blazer telah menjadi pilihan yang serbaguna dalam lemari pakaian banyak orang. Perkembangan selanjutnya mungkin melibatkan inovasi dalam bahan, teknologi produksi, dan gaya yang terus berkembang sesuai dengan tren mode masa kini