Indonesia termasuk negara yang kaya akan flora dan fauna. Salah satu jenis fauna yang hidup endemik di Indonesia adalah burung jalak bali.
Jalak bali merupakan burung kicau dengan suara yang khas. Burung jenis ini berukuran sedang dengan panjang tubuh bisa mencapai 25 sentimeter.
Burung dengan nama latin Leucopsar rothschildi ini memiliki bulu yang hampir 90 persen di tubuhnya. Warna selain putih di tubuhnya hanya bisa ditemukan di ujung ekor dan bulu sayapnya.
Ada pula sedikit warna biru tua yang berbentuk lingkaran mengelilingi bola mata burung jalak bali ini. Khusus burung jalak bali berkelamin jantan, terdapat jambul di kepalanya.
Burung jalak bali hidup endemik di sekitar Bali sebagaimana namanya. Karena merupakan hewan khas Indonesia, burung jalak bali menjadi istimewa dan diabadikan gambarnya dalam uang logam rupiah pecahan 200 rupiah.
Di habitat aslinya, burung cantik ini gemar hidup dan terbang secara bergerombol. Namun, pada saat musim kawin, burung ini biasanya akan terbang bersama pasangannya untuk mencari makanan.
Burung istimewa ini termasuk salah satu satwa monogami atau setia pada satu pasangan dalam satu musim kawin. Dalam satu perkawinan, indukan burung jalak bali hanya bisa menghasilkan 3 butir telur.
Telur-telur tersebut akan menetas setelah dierami selama kurang lebih 16 hari. Proses pengeramannya pun dilakukan secara bergantian dari pasangan burung ini.
Jalak bali sudah mulai produktif bereproduksi saat berusia 1 tahun. Masa produktif jalak bali jantan hanya sampai 7 tahun, sedangkan yang betina bisa mencapai 12 tahun.