Melati belanda menjadi salah satu pilihan tanaman hias yang cocok dijadikan koleksi di halaman rumah. Tanaman dengan nama ilmiah Combretum indicum ini merupakan tanaman perdu berbunga cantik yang berasal dari Asia Tenggara.
Sifat pertumbuhan melati belanda adalah tumbuh merambat. Untuk bagian-bagian tanaman ini hampir sama dengan melati lain yaitu tangkai berkayu, daun kecil, bunga seperti terompet.
Namun pada bunga pada melati belanda mekar pada satu tangkai yang jumlahnya bergerombol. Kelopak bunganya berbentuk lurus dan ujungnya tidak runcing.
Salah satu keistimewaan bunga ini terletak warna kuncupnya yang berubah. Awalnya berwarna hijau, tapi setelah mekar, warnanya jadi merah merona kemudian lama-lama pudar dan menjadi merah muda sampai pada akhirnya berwarna putih.
Jika dilihat sekilas, bentuk melati belanda mirip bunga asoka namun beraneka warna. Aneka warna bunga ini dihasilkan melalui proses penuaan bunga.
Bunga melati belanda yang baru keluar akan berwarna merah, kemudian akan pudar ke arah pink muda. Sekali bunganya keluar, bisa menghasilkan banyak kuntum bunga dalam satu dompol lalu berbunga tiada henti.
Begitu banyak ragam nama melati belanda diantaranya Chinese honeysuckle dan Quisqualis indica. Bunga hias ini terdiri dari empat kombinasi yaitu warna pink, putih, hijau, dan merah yang dihasilkannya saat berbunga.
Melati belanda juga dikenal dengan nama bunga ceguk. Penamaan itu diberikan sesuai dengan mitosnya jika terlalu banyak makan bijinya akan mengakibatkan cegukan.
Namun di beberapa daerah, melati belanda juga disebut dengan nama berbeda seperti wudani pada orang Melayu; bidani di wilayah Sunda; kacekluk dan wedani di daerah Jawa; atau tikao dalam bahasa Bugis.