Gianni Infantino merupakan Presiden Federation Internationale de Football Association (FIFA), yang merupakan sebuah induk organisasi resmi sepak bola di dunia. Infantino memimpin organisasi sepakbola terbesar ini sejak 2016 dan masih menjabat 2023 ini.
Infantino awalnya terpilih sebagai presiden federasi sepak bola dunia periode 2016-2019. Saat itu, dia menggantikan Sepp Blatter yang lebih dulu lengser karena kasus korupsi. Lalu siapa Gianni Infantino?
Pria ini merupakan keturunan Italia. Dia lahir di Brig, Swiss, pada 23 Maret 1970. Infantino adalah sarjana hukum dari Universitas Fribourg.
Sebelum menjabat sebagai presiden FIFA, Infantino pernah bekerja sebagai sekretaris jenderal International Centre for Sport Studies (CIES) di Universitas Neuchatel. Dia mulai mengenal dunia sepakbola saat bekerja sebagai penasehat untuk sejumlah klub di Italia, Spanyol, dan Swiss.
Infantino diketahui fasih berbahasa Italia, Spanyol, Prancis, dan Jerman serta bahasa Inggris. Bahkan dia juga bisa berbahasa Portugal dan Arab sejak bergabung ke UEFA pada Agustus 2000 untuk mengurusi masalah hukum dalam sepak bola.
Tujuh tahun kemudian, Infantino dipromosikan untuk menjabat wakil sekretaris jenderal UEFA. Pada 2009, Infantino dipercaya menduduki jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) UEFA.
Saat menjabat sebagai Sekjen UEFA, Infantino sukses mementaskan inovasi-inovasi penting di berbagai kompetis UEFA. Salah satunya adalah mengeluarkan kebijakan Financial Fair Play yang bertujuan agar klub memiliki neraca keuangan yang sehat.
Pria ini juga menjadi otak di balik terobosan UEFA untuk menambah jumlah kontestan Piala Eropa 2016 yang sebelumnya 16 menjadi 24. Dia juga ikut mengonsep ide UEFA untuk menggelar Piala Eropa 2020 di 13 negara Eropa.
Berkat kinerjanya yang memuaskan itu, Gianni Infantino didapuk menggantikan Sepp Blatter pada 26 Februari 2016 sebagai Presiden FIFA. Dia terpilih melalui Kongres Luar Biasa (KLB) FIFA yang dilaksanakan di Zurich, Swiss.
Sebagai presiden FIFA, Infantino tak berhenti melahirkan sejumlah terobosan. Diantaranya Piala Dunia 2026 yang rencanya akan dihelat di tiga negara. Masing-masing di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.
Lalu Piala Dunia 2030 direncanakan akan digelar di tuga benua enam negara. Negeri-negara tersebut adalah Spanyol, Portugal, Maroko, Uruguay, Argentina, dan Paraguay.