Mantan bintang Repsol Honda, Dani Pedrosa, memberikan penjelasan mengapa Marc Marquez kesulitan bersaing di MotoGP bersama tim pabrikan asal Jepang tersebut. Menurut Pedrosa, juara MotoGP enam kali itu tidak lagi mampu menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki oleh motornya, yang juga telah tergerus oleh teknologi yang berkembang pesat dalam olahraga ini.
Pedrosa adalah pembalap yang mengenal Honda luar dalam. Ia menghabiskan 12 tahun bersama tim pabrikan ‘sayap mengepak’ itu sebelum memutuskan pensiun sebagai pembalap reguler pada 2018. Sepanjang kariernya, ia berkesempatan bekerja sama dengan banyak pembalap, termasuk Marquez yang bergabung dengan tim ini pada tahun 2013.
Ketika ditanya mengenai situasi Marquez saat ini, Pedrosa menyatakan bahwa ia yakin masalah utamanya adalah performa motor. Ia menjelaskan bahwa motor Honda telah kehilangan beberapa keunggulannya karena perkembangan teknologi yang pesat di MotoGP.
Pembalap penguji KTM ini kemudian mengungkapkan bahwa Honda dan dirinya selalu memiliki filosofi yang berbeda untuk bisa bersaing di level atas. Honda selalu ingin menyediakan motor yang memiliki tenaga kuda besar bagi para pembalapnya, namun tidak memprioritaskan aspek lain seperti cengkeraman yang lebih baik.
Di sisi lain, KTM selalu menekankan untuk memastikan bahwa motor mereka menawarkan paket yang lengkap, termasuk tenaga dan handling. Mereka memahami bahwa untuk memenangkan balapan, bukan hanya tentang memiliki tenaga kuda terbesar, tetapi juga memiliki sepeda motor yang dapat bekerja dengan baik di semua aspek.
“Filosofi Honda selalu seperti ‘Kami memberi tunggangan semaksimal mungkin dan Anda harus bisa mengelolanya’. Saya selalu ingat bahwa saya selalu bertanya kepada mereka bahwa saya tak memerlukan lebih banyak kuda, melainkan agar motornya lebih senyap, agar cengkeramannya juga lebih besar, agar putarannya juga lebih banyak, tetapi mereka hanya selalu memberi saya lebih banyak tenaga kuda,” kata Pedrosa dilansir laman Motosan, Rabu (8/11).
Perbedaan filosofi ini terlihat jelas dari cara KTM dan Honda mendekati strategi balap mereka. Sementara Honda mungkin mengandalkan keunggulan tenaga kuda mereka untuk mendapatkan keunggulan awal dalam balapan, KTM berfokus pada pendekatan yang lebih strategis, dengan mempertimbangkan seluruh jarak balapan dan memastikan sepeda motor mereka mampu tampil secara konsisten di seluruh balapan.