in

Daging Kambing Bikin Darah Tinggi, Mitos Atau Fakta?

Daging Kambing (Freepik)

Daging kambing bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan yang lezat dan menggugah selera. Namun, beredar mitos di masyarakat bahwa daging kambing dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Lalu, bagaimana faktanya?

Mengutip WebMD, daging merah memang bisa memicu tekanan darah tinggi jika dikonsumsi secara berlebihan. Hal ini karena daging merah seperti daging sapi dan kambing terdapat lemak jenuh.

Lemak jenuh adalah jenis lemak yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa lemak jenuh dapat meningkatkan risiko hipertensi.

Namun, pengaruh lemak pada tekanan darah bersifat kompleks dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti aktivitas fisik, pola makan keseluruhan, dan faktor genetik.

Dengan begitu, lemak jenuh yang terdapat pada daging kambing tidak secara langsung meningkatkan tekanan darah kita. Penting juga untuk diketahui bahwa ternyata daging kambing memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan daging merah lainnya.

Hingga saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan secara spesifik bahwa daging kambing bisa menyebabkan darah tinggi.

Di balik mitos yang beredar, daging kambing mengandung berbagai nutrisi penting seperti protein berkualitas tinggi, vitamin B kompleks, zat besi dan seng, serta lemak sehat seperti asam lemak omega-3.
Meskipun daging kambing mengandung kolesterol, jumlahnya tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan daging merah lainnya.

Dari fakta-fakta di atas, dapat kita simpulkan bahwa mitos daging kambing dapat menyebabkan darah tinggi belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Namun, sebaiknya kita tetap tidak mengonsumsinya secara berlebihan.

Jika kamu penyuka daging kambing, sebaiknya imbangi dengan konsumsi makanan sehat lainnya seperti sayuran dan buah-buahan. Jangan lupa untuk memilih daging kambing yang berkualitas dan mengolahnya dengan bersih.