Tanaman keladi hias atau caladium merupakan suku talas-talasan. Tanaman ini berasal dari hutan Brazil tapi kini telah menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia banyak dijumpai.
Salah satu keunikan caladium adalah daunnya berbentuk simbol hati, adapula yang berbentuk segitiga, oval, bulat atau memanjang. Pangkal daunnya berlekuk dengan tepi ada yang rata dan ada yang berlekuk atau bergerigi.
Daun caladium terdiri dari beragam warna, mulai dari hijau muda, merah muda, merah tua, ungu, cokelat, kehitaman, hijau kehitaman, hijau keunguan, kuning putih, keperakan serta kombinasi warna-warna tersebut.
Caladium memiliki ragam jenis, adalah satunya red star atau keladi bintang merah. Jenis keladi hias ini berbercak dan terdapat warna merah bagian atasnya.
Keladi hias red star sangat mudah ditanam dan mudah beradaptasi dengan berbagai jenis tanah. Jenis keladi ini juga sangat mudah ditemukan dan harganya cukup terjangkau tapi penampilannya begitu memukau.
Bibit keladi hias red star bisa diperoleh dari umbi yang diambil dari tanaman indukan. Ambil sebagian umbi indukan selanjutnya potong menjadi beberapa bagian. Setelah itu, tempatkan pada tempat yang basah dan lembab hingga umbi bertunas. Apabila tunas sudah tumbuh setinggi lebih dari 5 cm, pindahkan bibit ke media tanam yang telah disiapkan.
Tanaman keladi hias red star dapat tumbuh di kondisi tanah yang tidak terlalu basah tapi tetap dilakukan penyiraman secara berkala. Penyiraman air cukup dilakukan sekali dalam sehari.
Saat menyiramnya, penyiraman dilakukan ke media tanamnya bukan kedaunnya. Jenis keladi ini juga harus diletakkan di tempat yang terkena matahari secara penuh agar warna merah pada urat daunnya lebih menguat.